TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali meminta seluruh sekolah memastikan seluruh siswanya mengikuti proses belajar sampai selesai hari ini, 1 Oktober 2019, buat mencegah aksi demonstrasi pelajar.
Anies pun meminta setiap siswa melakukan absensi sebanyak dua kali pada saat masuk dan pulang sekolah.
"Bila ditemukan mereka tidak berada di sekolah, maka orang tuanya langsung dikontak sehingga bisa sama-sama mengetahui lokasinya ada di mana," kata Anies usai mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila di kawasan Monumen Nasional, Selasa, 1 Oktober 2019. Langkah tersebut diterapkan untuk menghindari siswa turun ke jalan untuk berunjuk rasa.
Anies menyatakan ingin memastikan bahwa pemerintah mendapatkan laporan siswa mengikuti proses belajar hingga selesai hari ini. Kebijakan absen dua kali, kata Anies, bisa memastikan setiap anak berada di sekolah saat jam belajar. "Kami hanya ingin memastikan setiap anak belajar dengan baik."
Pada Kamis, 25 September lalu, dan Senin, 30 September, ribuan pelajar dari sejumlah sekolah di Jabodetabek melakukan demo di DPR. Aksi tersebut kemudian berunjung rusuh saat massa diminta untuk membubarkan diri.
Anies Baswedan melalui Dinas Pendidikan sebelumnya menginstruksikan seluruh sekolah mengabsensi siswa dua kali untuk menghindari siswa meninggalkan jam pelajaran untuk ikut demo di DPR.
"Mulai hari ini sekolah memberlakukan absensi pagi dan siang, jadi kita memastikan setiap anak menjalankan kegiatan mengajar hingga tuntas di sekolah," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 30 September 2019.
Anies mengimbau seluruh kepala sekolah untuk memastikan keberadaan siswa selama jam pelajaran. Jika ada siswa yang tidak diketahui keberadaannya, maka Anies meminta agar sekolah menghubungi pihak keluarga.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Ratiyono juga meminta pihak sekolah dan keluarga harus memantau anak saat sudah pulang sekolah. "Jadi ini tanggung jawab bersama," ujarnya terkait pencegahan demonstrasi pelajar.
IMAM HAMDI | TAUFIK SIDDIQ