TEMPO.CO, Jakarta - Seorang istri terungkap berencana membunuh suaminya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, melibatkan pembunuh bayaran. Sang istri berkomplot bersama sopir pribadi suami.
Pasangan selingkuh itu adalah YL, 40 tahun, dan BHS, 33 tahun. Ditemui di Polsek Kelapa Gading, BHS menceritakan bagaimana awal rencana pembunuhan dibuat. Seperti yang juga terungkap dalam rekonstruksi hari ini, Kamis 3 Oktober 2019, dia mengakui YL sering curhat kepadanya ihwal masalah rumah tangga yang tidak harmonis.
"Yang saya dapat, lebih kurang menyenangkan di sisi istrinya. Dan itu terus berulang," ujar BHS, pada Rabu 2 Oktober 2019.
Menurut BHS, suami YL berselingkuh dengan perempuan lain. YL sempat menunjukkan kepadanya foto suaminya bersama perempuan lain.
BHS juga mengatakan kalau rencana pembunuhan dibuat secara spontan oleh dirinya dan YL. Awalnya, mereka akan menggunakan racun sianida. Namun beralih ke pembunuh bayaran.
"Awal mulanya sih obralan singkat gara-gara melihat berita entah di daerah mana kok mudah sekali mendapatkan sianida tersebut," ujar BHS.
Rencana pembunuhan dengan sianida itu dibuat pada Juni 2019. Setelah BHS meracik sianida dalam minuman, YL tidak berani memberikannya kepada sang suami. Rencana pembunuhan terhadap VT kemudian diubah. Mereka menyewa dua pembunuh bayaran.
Rencana kedua itu dieksekusi pada Jumat malam, 13 September 2019. Beruntung korban bisa meloloskan diri.
Pasangan tersangka kasus percobaan pembunuhan terhadap VT yakni YL dan BHS saat melakukan rekonstruksi di Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis, 3 Oktober 2019. YL adalah istri sedang BHS sopir pribadi korban, mereka menyewa pembunuh bayaran. Tempo/M Yusuf Manurung
Usai rekonstruksi hari ini, Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto mengungkap ada motif lain dari BHS dalam kasus percobaan pembunuhan tersebut. BHS disebutnya punya peran dominan dalam perencanaan pembunuhan.
Dalam rekonstruksi, YL memperagakan bagaimana dia curhat masalah rumah tangganya yang tak harmonis kepada BHS. Pria yang berusia tujuh tahun lebih muda itu lalu mencetuskan ide untuk membunuh suami kekasihnya itu. Termasuk dia memperdaya dengan meminta dana puluhan juta untuk membeli racun sianida.
"Motif asmara hanya sebagai bumbu, tapi yang lebih kuat adalah BHS juga ingin menguasai harta dari si keluarga korban ini," ujar Budhi di Polsek Kelapa Gading, Kamis 3 Oktober 2019.