Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AJI Desak Polisi Serius Tangani Kekerasan Terhadap Jurnalis

Editor

Febriyan

image-gnews
Mahasiswa, pelajar, jurnalis, dan aktivis pro-demokrasi berdemonstrasi dengan nama #Gejayan Memanggil menuju Gejayan, Yogyakarta (TEMPO/Shinta Maharani)
Mahasiswa, pelajar, jurnalis, dan aktivis pro-demokrasi berdemonstrasi dengan nama #Gejayan Memanggil menuju Gejayan, Yogyakarta (TEMPO/Shinta Maharani)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Divisi Advokasi Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Erick Tanjung mendesak polisi untuk serius menangani kasus kekerasan terhadap jurnalis yang dilakukan oleh aparat. Menurut dia, sejauh ini belum ada satu pun kasus kekerasan aparat kepada jurnalis yang masuk ke ranah pengadilan.

"Kasus kekerasan pers oleh aparat yang ditangani oleh AJI belum pernah ada yang disidangkan, khususnya Jakarta, ya," kata Erick saat dihubungi Tempo, Ahad, 6 Oktober 2019.

Pernyataan Erick tersebut terkait dengan kasus kekerasan oleh aparat polisi terhadap jurnalis yang marak terjadi saat peliputan demonstrasi beberapa pekan terakhir. Di Jakarta saja, setidaknya ada empat kasus kekerasan yang menimpa jurnalis karena merekam aksi polisi saat menertibkan demonstran.

Tak hanya kasus kekerasan yang melibatkan aparat kepolisian, Erick mengatakan kasus kekerasan kepada jurnalis yang terjadi di Jakarta dengan terduga sekelompok masyarakat pun juga belum pernah ada yang disidangkan. Bahkan tak jarang kasus tak sampai ke proses penyidikan di kepolisian.

"Dulu ada satu di Bekasi yang sampai disidangkan, kasus pemukulan oknum partai PAN kepada jurnalis Radar Bekasi. Tapi kalau dengan terduga pelaku polisi, belum pernah ada yang sampai sidang," kata dia.

Jumat lalu, keempat jurnalis yang mengalami tindak kekerasan oleh aparat saat peliputan demonstrasi melapor ke Polda Metro Jaya. Keempat jurnalis itu adalah jurnalis Kompas.com Nibras Nada Nailufar, Haris Prabowo jurnalis Tirto, Tri Kurnia Yunianto jurnalis Katadata.com, dan Vany Fitria jurnalis Narasi TV.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka mendapatkan tindakan kekerasan dan penghalang-halangan pada saat meliput Aksi 24 September 2019. Perlakuan itu mereka dapatkan karena merekam tindak kekerasan aparat kepada massa pendemo di aksi tersebut.

Namun, dari empat laporan yang diajukan ke Polda Metro Jaya, hanya laporan Nibras dan Tri Kurnia saja yang diterima oleh polisi. Itu pun setelah mereka diping-pong oleh petugas dan harus memakan waktu hingga 10 jam.

Sedangkan untuk Haris dan Vany laporan masih belum diterima. Alasannya, laporan tersebut kurang alat bukti. Mereka lalu memutuskan untuk meneruskan laporan ke Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Bareskrim Mabes Polri pada pekan depan.

Polda Metro Jaya belum memberikan tanggapan atas penolakan laporan kekerasan terhadap jurnalis yang diduga dilakukan aparat tersebut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza berdiri di dekat barikade di sebuah perkemahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Ketegangan meningkat di kampus-kampus Amerika ketika para pendukung pro-Israel menyerang perkemahan pengunjuk rasa pro-Palestina di UCLA. REUTERS/David Swanson
Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.


7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

2 hari lalu

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) merayakan hari berdirinya mereka di Hotel Aone, Jakarta pada Selasa, 30 April 2024. (Sumber: Istimewa)
7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.


AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

2 hari lalu

Ketua AJI Sasmito Madrim berbicara dalam acara di @America, Jakarta, Rabu 3 Mei 2023, untuk memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia yang jatuh pada 3 Mei. ANTARA/Katriana
AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.


Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

6 hari lalu

Kamera milik jurnalis Reuters Issam Abdallah yang terbunuh pada tanggal 13 Oktober oleh investigasi Reuters yang ditemukan sebagai awak tank Israel, ditampilkan dalam konferensi pers oleh Amnesty International dan Human Rights Watch saat mereka merilis temuan dari penyelidikan mereka terhadap serangan tersebut. serangan mematikan 13 Oktober oleh Israel di Lebanon selatan, di Beirut, Lebanon, 7 Desember 2023. REUTERS/Emilie Madi
Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

8 hari lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

8 hari lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

9 hari lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

15 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.


Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

15 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

15 hari lalu

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dok. Polisi
Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.