Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Abdul Basith Sebut Plot Bom Aksi Mujahid 212 Dibahas di Ciputat

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Massa aksi yang tergabung dalam Mujahid 212 mengibarkan bendera merah putih saat menggelar aksi selamatkan NKRI di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Sabtu, 28 September 2019. Pada aksi tersebut massa meminta mahasiswa untuk terus berjuang menolak UU KPK dan RUU KUHP. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Massa aksi yang tergabung dalam Mujahid 212 mengibarkan bendera merah putih saat menggelar aksi selamatkan NKRI di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Sabtu, 28 September 2019. Pada aksi tersebut massa meminta mahasiswa untuk terus berjuang menolak UU KPK dan RUU KUHP. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana bom saat aksi Mujahid 212 pada 28 September 2019 disebut Abdul Basith dibahas di sebuah rapat di kediaman mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI AD Mayjen (Purn) Soenarko di Ciputat.

Rapat di kediaman Soenarko di Ciputat, Tangerang Selatan itu digelar pada 20 September 2019. Menurut Abdul, saat rapat Soenarko menyampaikan perlunya dibuat letusan di beberapa titik.

"Rapat di sini, perlu dibuat letusan dan ledakan," kata Abdul saat ditemui Tempo di Polda Metro Jaya, 2 Oktober 2019. "Pak Soenarko bilang letusan, ledakan dan bom."

Bom itu, Abdul berujar, untuk menyerang etnis Cina yang tinggal di Indonesia. Rapat mulanya ingin membahas evaluasi dan rencana demonstrasi yang akan datang.

Dalam rapat itu hadir Laode Sugiono yang menyanggupi menyiapkan bahan peledak. Laode menghadiri pertemuan bersama Mulyono Santoso. Polisi menetapkan Laode tersangka. Abdul nengaku baru kenal keduanya di pertemuan tersebut.

"Laode menyanggupi mengadakan pembuatan, mendatangkan, pembuat ledakan," ujar dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.

Menurut dia, sekitar 15 orang ada di pertemuan itu. Abdul tak mengenal seluruhnya. Adapun pembahasan menyiapkan peledak didiskusikan di meja melingkar. Abdul menyebut tak dilibatkan dalam diskusi tersebut.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono sebelumnya mengatakan Abdul Basith berperan sebagai penyedia dana untuk mendatangkan perakit bom ikan dari Papua dan Ambon. 

Argo menjelaskan bom yang disita bukan molotov, melainkan bom ikan. Di dalam bom tersebut, kata dia, berisikan paku. Bom berjumlah 29 buah dan disimpan di rumah Abdul.

Abdul Basith ditangkap di daerah Cipondoh, Tangerang, dan telah ditetapkan sebagai tersangka. Dalam kasus ini polisi juga menangkap sembilan tersangka lainnya yang berinisial S alias L, JAF, OS, NAD, AL, SAM, YF, ALI, dan FEB.

Kepada Majalah Tempo, Soenarko, membantah pernyataan Abdul Basith. Dalam wawancara Majalah Tempo edisi 5 Oktober 2019, Soenarko mengklarifikasi pertemuan bukan rencana pengeboman. "Itu (pertemuan) sebatas silaturahim dengan para tamu. Ini biasa dilakukan kepada setiap tamu yang datang ke tempat saya," ujarnya.

Abdul Basith menyebutkan untuk mengusik orang Cina, Anda menyerukan kepada peserta rapat untuk membuat suatu letusan atau ledakan...
Tidak ada pernyataan seperti itu.

Dalam pertemuan itu juga direncanakan pemuatan bom molotov yang akan diledakkan di tujuh lokasi. Di mana saja?
Tidak ada rencana apa pun semacam itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Basith menuding Anda mendanai ongkos pesawat bagi pembuat bom molotov. Dari mana dana yang digunakan?
Tidak ada dana apa pun semacam itu.

Sejauh mana Anda mengenal Sony Santoso, Slamet Soebijanto, Abdul Basith dan Laode Sugiono?
Saya kenal Pak Slamet dan Laksamana Muda TNI Angkatan Laut (Purnawirawan) Sony Santoso semasa saya dinas di TNI, kurang lebih 10 tahun yang lalu. Saya kenal Abdul Basith lebih kurang 3 bulan yang lalu. Saya kenal Laode Sugiono saat yang bersangkutan hadir di kediaman rumah saya pada 20 September lalu. 

Simak selengkapnya :
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Mayor Jenderal (Purnawirawan) Soenarko: Tak Ada Rencana Apapun.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Geger Kaus Kaki Berlafaz Allah, Toko di Malaysia Diserang Bom Molotov

34 hari lalu

Ornamen kaus kaki Natal dari ranting. The Merry Thought
Geger Kaus Kaki Berlafaz Allah, Toko di Malaysia Diserang Bom Molotov

Malaysia digegerkan peredaran kaus kaki bertuliskan lafaz Allah. Toko yang menjual diserang dengan bom molotov.


Gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag Dilempar Benda Terbakar

43 hari lalu

Kedutaan Besar Israel di Moskow. Wikipedia
Gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag Dilempar Benda Terbakar

Polisi Belanda telah meringkus seorang tersangka yang melemparkan benda terbakar ke gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag.


Ledakan Markas Brimob, Kapolda Jawa Timur Klaim Penyimpanan Bahan Peledak Sesuai SOP

5 Maret 2024

Kapolda Jatim Irjen Pol. Imam Sugianto memberikan keterangan soal perkembangan kejadian pascaledakan di Kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda setempat, Senin, 4 Maret 2024. Foto: ANTARA/Ananto Pradana
Ledakan Markas Brimob, Kapolda Jawa Timur Klaim Penyimpanan Bahan Peledak Sesuai SOP

Polda Jawa Timur memastikan mengevaluasi soal kelayakan gudang penyimpanan bahan peledak untuk mencegah terulangnya kejadian ledakan di markas Brimob.


Polisi Tangkap 7 Terduga Provokator saat Rekapituasi di KPU Kabupaten Sinjai

2 Maret 2024

Ilustrasi kerusuhan. Getty Images
Polisi Tangkap 7 Terduga Provokator saat Rekapituasi di KPU Kabupaten Sinjai

Selain menangkap tujuh orang diduga provokator, polisi mengamankan 10 senjata tajam dan bom molotov yang dibawa massa demo di KPU Kabupaten Sinjai.


Polisi Tangkap 20 Anak Pelaku Tawuran di Jakarta Timur, Bocah 14 Tahun Buat Bom Molotov

5 Februari 2024

Polres Metro Jakarta Timur mengadakan konferensi pers kasus tawuran remaja di wilayah Jakarta Timur, Senin, 5 Februari 2024. Tempo/Novali Panji
Polisi Tangkap 20 Anak Pelaku Tawuran di Jakarta Timur, Bocah 14 Tahun Buat Bom Molotov

Kedua anak itu belajar secara autodidak untuk membuat bom molotov untuk digunakan saat tawuran.


Tawuran Remaja di Jakarta Timur Punya Bom Molotov dan Intai Polisi: Jangan Gerak Dulu Angin Lagi Kencang

5 Februari 2024

Warga berusaha membubarkan bentrokan sejumlah remaja di Jalan Pisangan Baru Tengah 1, Matraman, Jakarta Timur, Minggu dinihari, 4 Februari 2024. Beberapa remaja tampak membawa senjata tajam seperti celurit hingga parang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Tawuran Remaja di Jakarta Timur Punya Bom Molotov dan Intai Polisi: Jangan Gerak Dulu Angin Lagi Kencang

Kapolres Metro Jakarta Timur mengatakan ada tiga kelompok remaja yang kerap tawuran di wilayah Jakarta Timur.


Polda Lampung Selidiki Kasus Bom Molotov di Rumah Ketua GP Ansor Lampung

18 Desember 2023

Ilustrasi bom molotov. shutterstock.com
Polda Lampung Selidiki Kasus Bom Molotov di Rumah Ketua GP Ansor Lampung

Polda Lampung masih mendalami teror pelemparan bom molotov yang terjadi di rumah Ketua GP Ansor Lampung Hidir Ibrahim.


KKP Tangkap 3 Nelayan Pelaku Bom Ikan di Morowali Sulawesi Tengah

26 November 2023

Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Andalas (Unand) Sakti Wahyu Trenggono saat diwawancarai awak media di Padang, Selasa, (31/10/2023). ANTARA/Muhammad Zulfikar.
KKP Tangkap 3 Nelayan Pelaku Bom Ikan di Morowali Sulawesi Tengah

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap tiga orang nelayan yang diduga melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak (destructive fishing). Penangkapan dilakukan di perairan Pulau Kokoila, Kecamatan Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.


Dua Bom Molotov Dilempar ke Kedutaan Besar Kuba di Amerika Serikat

26 September 2023

Pesan
Dua Bom Molotov Dilempar ke Kedutaan Besar Kuba di Amerika Serikat

Kedutaan besar Kuba di Amerika Serikat dibuka kembali pada 2015 ketika kedua negara memulihkan hubungan diplomatik yang terputus sejak 1961.


Kekerasan di Penjara Ekuador, 31 Orang Tewas dan Wali Kota Ditembak Mati

26 Juli 2023

Presiden Ekuador Guillermo Lasso memberikan laporan tahunannya kepada bangsa itu, seminggu setelah membubarkan Majelis Nasional dan menyerukan pemilihan dini, di Quito, Ekuador, 24 Mei 2023. REUTERS/Karen Toro/FILE FOTO
Kekerasan di Penjara Ekuador, 31 Orang Tewas dan Wali Kota Ditembak Mati

Jaksa Agung Ekuador mencatat ada 31 orang jumlah korban tewas akibat gelombang kekerasan di salah satu penjara paling berbahaya di negara itu.