Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Daftar 10 Korban Tewas Kerusuhan Mei 2019 Temuan Komnas HAM

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Seorang peserta aksi dari Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat melakukan salam komando dengan polisi setelah berunjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2019. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan bahwa Aksi 22 Mei dari Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat di depan kantor Bawaslu berjalan lancar. REUTERS
Seorang peserta aksi dari Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat melakukan salam komando dengan polisi setelah berunjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2019. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan bahwa Aksi 22 Mei dari Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat di depan kantor Bawaslu berjalan lancar. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan ada 10 korban tewas dalam kerusuhan Mei 2019 terkait penyelenggaraan Pemilihan Presiden 2019. Temuan ini merupakan hasil investigasi Tim Pencari Fakta Komnas HAM dalam kerusuhan itu. Sembilan orang meninggal di Jakarta, sedangkan satu orang tewas di Pontianak, Kalimantan Barat.

Wakil Ketua TPF Peristiwa 21-23 Mei 2019 Komnas HAM, Beka Ulung Hapsari mengatakan dari sembilan korban yang tewas di Jakarta, delapan di antaranya meninggal akibat peluru tajam. Sementara satu orang tewas akibat benturan benda tumpul. Satu korban di Pontianak, diduga juga tewas akibat peluru tajam.

"Meninggalnya sepuluh warga sipil ini, bisa disebut pembunuhan di luar hukum dan tanpa alasan hukum yang sah, serta melanggar hukum pidana," kata Beka di kantornya, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2019.

Dihimpun dari berbagai sumber, Tempo mengumpulkan daftar korban tewas dalam kerusuhan itu. Beka Ulung Hapsara membenarkan nama-nama korban yang Tempo berikan kepadanya. "Iya," kata Beka.

Berikut 10 korban tewas dalam kerusuhan Mei 2019 dan dugaan sebab kematiannya.

1. Harun Rasyid, 15 tahun
Alamat: Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
Meninggal di: Jembatan Kemanggisan, Kawasan Slipi, Jakarta Barat pada 22 Mei 2019
Penyebab kematian: Diduga tertembak di dada
Lokasi: Flyover Slipi

2. Abdul Ajiz, 27 Tahun
Alamat: Pandeglang, Banten
Meninggal di: Rumah Sakit Pelni pada 22 Mei 2019
Penyebab kematian: Diduga tertembak
Lokasi: Sekitar Petamburan

3. M Reyhan Fajari, 16 tahun
Alamat: Jalan Petamburan 5, Tanah Abang, Jakarta Pusat
Meninggal di: Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo pada 22 Mei 2019
Penyebab kematian: Diduga tertembak di plipis mata kiri
Lokasi: Gang Petamburan V

4. Bachtiar Alamsyah
Alamat: Batu Ceper, Tangerang, Banten
Meninggal di: Rumah Sakit Pelni pada 22 Mei
Penyebab kematian: Diduga tertembak di dada
Lokasi: Sekitar Petamburan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Adam Nooryan, 19 tahun
Alamat: Jalan Sawah Lio III, Jembatan 5, Tambora, Jakarta Barat
Meninggal di: Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan pada 22 Mei 2019
Penyebab kematian: Diduga tertembak di dada di kawasan
Lokasi: Tanah Abang

6. Widianto Rizky Ramadan, 17 tahun
Jalan Slipi Kebon Sayur, Kemanggisan, Slipi, Jakarta Barat
RSUD Tarakan 22 Mei 2019
Tertembak di leher dan bahu di Tanah Abang

7. Sandro, 31 tahun
Meninggal di: Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan pada 23 Mei 2019
Penyebab kematian: Diduga tertembak
Lokasi: Tanah Abang

8. FarhanSyafero, 31 tahun
Alamat: Depok, Jawa Barat
Penyebab kematian: Diduga tertembak di dada dan leher
Lokasi: Dekat Pasar Tanah Abang Blok A

9. Muhammad Reza, 23 tahun
Alamat: Pondok Belimbing, Tangerang Selatan
Meninggal pada: 24 Mei
Penyebab kematian: Benturan benda tumpul di kepala

10. Ryan Saputra, 17 tahun
Alamat: Banjar Serasan, Pontianak, Kalimantan Barat
Penyebab kematian: Tertembak di perut dan rusuk

Beka menyatakan bahwa hasil temuan mereka menunjukkan pelaku penembakan bukan orang biasa melainkan seseorang yang terlatih dan profesional. Mereka juga menduga pelaku penembakan bukan hanya satu orang. Karena itu, Komnas HAM mendesak polisi untuk mengungkap pelaku penembakan tersebut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

4 hari lalu

Aparat gabungan Polri-TNI berjaga setelah KKB menyerang Bandara Bilorai Sugapa, di Intan Jaya, Rabu, 8 Maret 2023. Penembakan diduga ulah Kelompok Kriminal Bersenjata Kodap VIII Intan Jaya pimpinan Apen Kobogau yang bersama dengan Apertinus Kobogau. Dok. Humas Polda Papua
Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.


Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

4 hari lalu

Personel Operasi Damai Cartenz Bripda Alfandi Steve Karamoy ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB hingga tewas. Aksi tersebut dilakukan di Kabupaten Intan Jaya pimpinan Apen Kobogau (Wakil Pangkodap VIII). Jumat malam, 19 Januari 2024. Dok. Ops Damai Cartenz
Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.


Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

5 hari lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.


Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

5 hari lalu

Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM Anis Hidayah memaparkan catatan penegakan hak asasi manusia (HAM) sepanjang 2023 di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 25 Januari 2024. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin.
Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.


Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

15 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman (tengah) menskors sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden 2019 di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2019. Sidang tersebut beragendakan pembacaan putusan oleh majelis hakim MK. ANTARA/Hafidz Mubarak
Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.


Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

16 hari lalu

Delapan hakim Mahkamah Konstitusi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum untuk Pemilihan Presiden 2024 atau PHPU Pilpres di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

18 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.


Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

20 hari lalu

Polisi mengevakuasi jenazah korban kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Kecelakaan yang  melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA/Awaludin
Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu


Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

23 hari lalu

Front Mahasiswa Anti Kekerasan Papua menggelar Aksi didepan gedung Komnas HAM RI, di Jakrta, Jumat 3 Maret 2023. Aksi ini sebagai bentuk Solidaritas rakyat Papua Wamena terhadap Pelanggaran HAM yang di perbuat oleh TNI/POLRI dan menuntut usut penembakan di Wamena yang mengakibatkan 9 orang meninggal. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum


Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

23 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

Apa kata Komnas HAM soal OPM?