TEMPO.CO, Jakarta - Kader PDIP Dewi Tanjung menjalani pemeriksaan perdana soal laporannya terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Pemeriksaan yang berlangsung di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, itu berlangsung dari pukul 15.30 - 17.30.
Usai menjalani pemeriksaan, Dewi Tanjung menyatakan dirinya menjawab tuntas 20 pertanyaan yang diajukan polisi. "Tadi ada sekitar 20 pertanyan yang ditanyakan penyidik. Pertanyaan seputar perkara ya, seputar kasus yang saya laporkan," kata Dewi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 11 November 2019.
Dalam pemeriksaannya sebagai pelapor, Dewi menyerahkan beberapa alat bukti kepada penyidik. Alat bukti tersebut antara lain rekaman CCTV, foto-foto Novel dari media online, dan juga link berita. Dewi mengatakan setelah ini pihaknya dan kepolisian akan melakukan rekontruksi kasus penyiraman terhadap Novel.
"Soal waktunya (rekonstruksi), nanti akan kami bicarakaran lagi," kata Dewi.
Pada Rabu pekan lalu, Dewi melaporkan Novel ke Polda Metro Jaya dengan tudingan rekayasa penyiraman air keras. Dewi melaporkan Novel dengan Pasal penyebaran berita bohong melalui media elektronik yang tertuang dalam surat bernomor LP/7171/XI/2019/PMJ/Dit. Krimsus.
Beberapa hari sebelum, Dewi telah terlebih dahulu menantang Novel Baswedan untuk membantah tudingannya soal rekayasa penyiraman air keras. Tantangan itu Dewi sampaikan melalui sebuah video yang ia unggah ke akun YouTube-nya Dewi Tanjung pada 28 Oktober 2019.
Dalam video itu, Dewi Tanjung menjelaskan tak akan percaya dengan kebutaan Novel sampai melihatnya secara langsung. Ia bahkan menuding mata Novel yang terlihat aneh usai tersiram air keras itu adalah efek soft lens. Ia juga mengatakan luka-luka di wajah Novel adalah hasil make up.