TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pemerintah akan melakukan tindakan pencegahan penularan penyakit hepatitis A di Depok. Wabah itu terungkap setelah menjangkiti puluhan siswa-siswi di SMPN 20 Kota Depok.
Hingga saat ini 72 warga Depok menderita penyakit menular lewat makanan dan minuman yang terkontaminasi virus Hepatitis A itu.
"Jadi dua hal, satu mencegah penyebaran semakin meluas, kedua kami melakukan tindakan medis untuk penyakitnya," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat ditemui di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 21 November 2019.
Dari 72 penderita hepatitis A di Depok, sebagian besar adalah masyarakat lingkungan sekolah SMPN 20 Kota Depok. Sebanyak 40 siswa SMP Negeri 20 Kota Depok dan tiga guru terserang penyakit hepatitis A sejak 13 November 2019.
Kepala Sekolah SMPN 20 Depok Komar Suparman menjelaskan pada awalnya wabah penyakit Hepatitis A yang menyerang para pelajar dan guru saat itu baru beberapa siswa saja yang terjangkit. "Mereka mengalami gejala letih, lemah, lesu, dan pusing," kata Komar.
Penyakit yang mengakibatkan penurunan fungsi liver (hati) itu menular ke pelajar lainnya, bahkan tiga orang guru juga tertular. Hingga pada 19 November 2019, pihaknya belum mengetahui penyebab pasti wabah hepatitis A di lingkungan sekolah yang terletak di Jalan Martadinata RT 09/06, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, (RJB), Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok itu, demikian Komar Suparman.
Untuk mencegah penyebaran penyakit itu meluas, Terawan mengatakan Kemenkes dibantu pemerintah daerah melakukan tindakan preventif dan promotif kepada lingkungan sekitar sekolah dan Kota Depok.
Puskesmas yang ada di daerah itu juga memantau pasien dan mengidentifikasi faktor risiko hingga sumber penularan.
Lembaga kesehatan akan melakukan survei kepada murid, guru dan masyarakat lingkungan sekolah serta keluarga masing-masing untuk mencegah penyebaran hepatitis A.
"Dari hasil penelusuran yang dilakukan, kasus jumlah penderitanya sebanyak 72 kasus, yakni 38 laki-laki, 34 perempuan. Untuk kasus hepatitis A yang dirawat sebanyak 3 orang," katanya.
Menkes Terawan mengatakan penderita hepatitis A yang lain melakukan berobat jalan, istirahat di rumah dan tidak masuk sekolah.