TEMPO.CO, Tangerang -Banjir yang terjadi di wilayah Tangerang dan sekitarnya berdampak pada produksi pengolahan air bersih PT Aetra Tangerang hari ini, Kamis 2 Januari 2019. Banjir Tangerang menyebabkan suplai air bersih ke 72 ribu pelanggan terganggu.
Head of Corporate Communication PT Aetra Tangerang Ira Indirayuni mengatakan produksi air Aetra berkurang hingga 50 persen karena terjadi penurunan kualitas air baku akibat terjadinya banjir pada Sungai Cisadane.
"Sangat buruknya kualitas air baku menyebabkan Instalasi Pengolahan Air tidak dapat beroperasi pada kapasitas optimal sehingga menyebabkan gangguan suplai kepada pelanggan," kata Ira.
Saat ini, kata Ira, Instalasi Pengolahan Air beroperasi pada kapasitas 50 persen atau 450 liter/detik dari kapasitas normal 900 liter/detik.
Aetra Tangerang, kata Ira, telah melakukan upaya untuk menghadapi permasalahan ini dengan melakukan rekayasa dosis penambahan bahan kimia serta penginjeksian bahan kimia lebih awal pada proses pengolahan air.
Cara ini dilakukan agar zat pencemar yang ada dapat dihilangkan secara lebih optimal.
Suplai air ke pelanggan mati mendadak sejak beberapa jam lalu. Adapun pelanggan Aetra berada di 8 kecamatan meliputi Sepatan, Sepatan Timur, Pasar Kemis, Sindang Jaya, Cikupa, Balaraja, Sukamulya dan Jayanti.
Ira belum bisa memastikan kapan produksi air dan suplai ke pelanggan kembali nornal akibat banjir Tangerang.