TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik meminta Gubernur DKI Anies Baswedan fokus menyelesaikan permasalahan banjir di ibu kota. Anies, kata Taufik, tidak perlu menghiraukan petisi online yang memintanya mundur karena banjir di ibu kota.
"Ya itu sih orang julid saja. Julid lah hatinya," kata Taufik saat dihubungi, Senin, 6 Januari 2020.
Netizen yang mengatasnamakan dirinya sebagai Opini Kamu membuat petisi agar Anies mundur sebagai gubernur DKI. Judul petisi online yang telah dibuat setahun lalu, dan telah diperbaharui sejak tiga hari lalu itu berjudul, "Copot Anies Baswedan Sebagai Gubernur DKI Jakarta!" Petisi itu telah ditandatangani 222.867 netizen sejak pukul 18.32, dari target 300 ribu dukungan.
Taufik mengatakan banjir di ibu kota juga menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Sehingga, banjir di DKI, mesti ditanggulangi bersama antara pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama pemerintah daerah.
Menurut anggota Fraksi Gerindra DKI itu, banjir di ibu kota utamanya disumbang dari hulunya di kawasan Bogor. Air Ciliwung yang mengalir dari Bogor menuju hilirnya di Jakarta, meluap dan meluber hingga menyebabkan banjir di DKI.
"Banjir itu memang dari hulu. Air dari Katulampa sampai ke Jakarta tidak tertampung. Luber dah ke mana-mana."
Akun Opini Kamu menuilai Anies gagal memimpin ibu kota. Sejumlah kegagalan yang disebutkan akun Opini Kamu di antaranya membengkaknya APBD DKI Jakarta 2018, membengkaknya jumlah anggota TGUPP hingga 70-an orang dengan biaya gaji puluhan juta rupiah per orang hingga banjir yang kembali mendera ibu kota.