TEMPO.CO, Jakarta - PKS dan Gerindra menolak ide tes kelayakan dan kepatutan terhadap dua calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Nurmansjah Lubis dan Riza Patria. Menurut PKS dan Gerindra, keduanya sudah patut dan layak menjadi pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kita tidak perlu, teman- teman tahulah ide 'fit and proper test' itu dari siapa (pada saat Cawagub Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu), teman- teman sudah tahu lah," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Sakhir Purnomo di Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Selasa.
PKS menilai akan lebih baik proses pemilihan Wakil Gubernur Jakarta segera diselesaikan agar kekosongan jabatan selama 1 tahun 8 bulan itu dapat segera terisi.
"Kita kan pengennya lancar. Kalau mau kembali lagi ke titik awal, sebenarnya itu jatahnya PKS. Logikanya seperti itu," kata Sakhir.
Meski demikian Sakhir mengatakan PKS tidak mengambil pusing masalah itu dan berharap siapa pun yang terpilih nantinya merupakan pasangan yang tepat mendampingi Gubernur Anies Baswedan.
"PKS itu berjiwa besar. Kami mundurkan sedikit langkah kami, mudah- mudahan Allah memberikan yang terbaik," kata Sakhir.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Gerindra M Taufik mengatakan hal senada dengan PKS, bahwa para kandidat yang baru diajukan sebagai Calon Wakil Gubernur tidak perlu melewati tahapan 'fit and proper test'.
"Gak ini udah jago semua," kata Taufik di DPRD DKI Jakarta.
Padahal pada saat Cawagub yang diusulkan murni dari PKS, para kandidat diharuskan menjalani uji kepatutan dan kelayakan pada Januari 2019 lalu. Desakan untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan juga didengungkan oleh pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno.
Menurut dia, Nurmansjah Lubis dan Ahmad Riza Patria perlu menjalani uji kelayakan dan kepatutan agar publik mengetahui kapasitas keduanya sebagai orang nomor dua di ibu kota.