TEMPO.CO, Jakarta - Harga ikan bandeng di kawasan Rawa Belong, Kebon Jeruk Jakarta Barat yang biasa dijual mendekati Tahun Baru Imlek, cenderung lebih mahal dibanding hari biasa ditambah efek banjir pada awal 2020.
Salah satu pedagang ikan bandeng di kawasan tersebut, Rabu, di Jakarta, Junaedi, mengatakan harga ikan bandeng yang didapatnya dari Muara Angke, Jakarta Utara, mencapai Rp 60 ribu per kilogram (Kg) karena langka setelah banjir.
"Dari Muara Baru sudah mahal, biasanya bisa jual antara Rp 50.000 - Rp60.000 sekilo di Rawa Belong, di Muara Baru-nya sudah dijual Rp 60.000," ujarnya.
Junaedi menyebut tingginya harga jual bandeng dikarenakan banjir tahun baru di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat mengakibatkan sejumlah tambak bandeng terendam dan terbawa banjir.
Karena kelangkaan tersebut, ikan bandeng tambak yang dipasarkan lebih banyak berukuran 1-1,5 Kg dan dijual lebih mahal, ketimbang bandeng dari laut yang dijual rata-rata Rp 60.000 per Kg.
Sehingga di tahun ini, harga bandeng yang ditawarkan mencapai harga Rp 70.000-Rp 80.000 per Kg dan masih bisa ditawar oleh para pembeli. "Sekarang per harinya terjual sekitar 50 kiloan untuk stok, waktu tahun lalu biasanya rata-rata 200 kilo abis terjual," kata dia.
Para pembeli ikan bandeng musiman juga merasakan harga ikan bandeng kelewat mahal dibandingkan musim Imlek sebelumnya. "Biasanya tahun-tahun lalu, ukuran 1,5 kilo, saya beli bandeng sekitar Rp 70.000. Sekarang beli dua ekor aja hampir Rp 200.000," ujar Henni.
Namun hal tersebut tidak dipermasalahkan Henni, selama dia bisa memasak bandeng untuk merayakan kebersamaan bersama keluarga.
Ikan bandeng merupakan menu wajib masyarakat Betawi menjelang Tahun Baru Imlek. Meski tidak beribadah saat Imlek, masyarakat Betawi merayakan kebersamaan dan berbagi lauk bandeng bersama keluarga dan tetangga sekitar.