TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ketinggian air Ciliwung di ibu kota masih normal. Meski kondisi air sempat memasuki status siaga tiga di Bendung Katulampa, Kabupaten Bogor pada Kamis pagi, 20 Februari 2020.
"Status per pada pukul 13.32 di pintu air Manggarai dalam kondisi normal. Ketinggiannya 695 cm, artinya dalam kondisi siaga 4 dan itu normal," kata Anies di Universitas Negeri Jakarta, Jakarta Timur.
Anies menuturkan pada pukul 05.00 pagi tadi, Katulampa memasuki status siaga tiga dengan ketinggian 150 cm. Air diperkirakan sampai di DKI pukul 16.00. Pemerintah Provinsi DKI pun telah meminta masyarakat di bantara Ciliwung, waspada banjir kiriman.
Anies bersyukur luapan Ciliwung tidak begitu tinggi di ibu kota lantaran permukaan laut sedang menurun. "Sehingga Ciliwung bisa dikosongkan dan bisa dialirkan. Inshaallah air dari hulu terkendali," ujarnya.
Dinas Lingkungan Hidup DKI menyiapkan enam unit truk dan tiga alat berat di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, untuk mengangkut sampah kiriman imbas luapan Kali Ciliwung pada Kamis, 20 Februari 2020.
Petugas pemantau Pintu Air Ciliwung Prasetyo Suyatno mengatakan hingga siang ini ketinggian pintu air Ciliwung Manggarai, masih dalam keadaan normal atau setinggi 700 cm. "Kami perkirakan tinggi air akan tetap normal di Manggarai, meski di pintu air Depok sempat siaga dua," ujarnya.
Air kiriman dari pintu Depok bakal sampai ke Manggarai sekitar lima jam. Air kiriman tersebut diperkirakan hanya bakal menaikkan muka air setinggi 50 cm di pintu Manggarai. "Kenaikan tidak sampai menaikan level menjadi siaga tiga. Kenaikan masih normal atau siaga empat."