TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian dari sekitar 1.900 jiwa pengungsi banjir Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, sudah kembali ke rumah tinggal mereka karena air telah surut, Rabu pagi.
"Total jumlah warga korban banjir Selasa berjumlah 4.271 kepala keluarga, 1.900 jiwa di antaranya mengungsi. Sebagian mulai kembali ke rumah setelah air surut," ujar Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaeman, di Jakarta.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, banjir yang semula setinggi 1-1,5 meter di delapan wilayah RW, saat ini berangsur surut berkisar 20-30 sentimeter sejak dinihari tadi.
Otoritas setempat memfasilitasi delapan lokasi tempat pengungsian banjir di bangunan masjid, sekolah, kampus, maupun kantor pemerintahan.
Selain itu Kelurahan Cipinang Melayu juga didirikan enam dapur mandiri di RW 02, RW 04, RW 05, RW 06, RW 10, RW 11, dan RW 13.
Agus mengatakan pengungsi banjir mendapatkan bantuan seperti makanan siap saji, dapur mandiri, selimut, tikar dan lainnya.
Terkait kondisi pengungsi, Agus mengatakan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan kesehatan.
Agus menepis kabar terkait dua warganya yang tewas tersetrum saat terjadi banjir Cipinang. "Memang ada dua orang yang tersengat listrik, sempat pingsan tapi sudah mendapat perawatan di RS UKI dan sudah kembali ke rumah masing-masing di RT02 RW 04 dan RT 03 RW 04," katanya.