TEMPO.CO, Jakarta - Tim asistensi Komisi Pengarah Medan Merdeka mengambil sampel sisa aspal yang membekas dalam uji coba pembuatan sirkuit Formula E. Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini juga mengambil sampel tanah di tempat revitalisasi Monas.
Dalam pengambilan sampel, ditemukan masih banyak aspal yang tersisa di sela-sela batu cobble stone yang ada di kawasan uji coba. "Kami bisa saksikan itu masih membekas aspalnya. Kalau kemarin disampaikan semua mulus segala macam, ternyata tidak," kata Ketua tim asistensi Bambang Hero di Monas, Rabu, 26 Februari 2020.
Selain itu, lanjut Bambang, sisa- sisa aspal juga ditemukan dibalik pembatas jalan dengan taman yang berada di kawasan Tenggara Monas. Dalam pengambilan sampel tanah dan aspal, pihak tim asistensi juga turut mengukur panjang dan lebar dari lapisan sampel yang diambilnya.
Nantinya, sampel tersebut akan dites kandungannya apakah menimbulkan kerusakan lingkungan yang ada di Monas atau tidak. "Sampelnya dibawa ke laboratorium independen di Bogor. Nah, kemudian habis itu hasilnya kami serahkan pada Komrah (komisi pengarah)," kata Bambang.
Laboratorium Indonesian Center for Biodiversity and Biotechnology (ICBB) merupakan laboratorium yang dipilih dan digunakan untuk menguji kondisi tanaman serta tanah yang menjadi sampel untuk revitalisasi Monas dan kawasan uji coba Formula E. Bambang menyatakan hasil uji coba sudah bisa diketahui kurang dari satu bulan.
Sebelumnya, uji coba pembuatan sirkuit Formula E di Monas merupakan instruksi langsung dari Dewan Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka. Tujuannya ialah untuk mengetahui dampak aspal dari lomba Formula E dan revitalisasi Monas yang dikerjakan Pemprov DKI.