TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan gabungan PT MRT Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia bakal menata empat stasiun kereta di Jakarta Pusat.
Perusahaan gabungan bernama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) itu akan mengatur pengelolaan stasiun, lalu lintas kawasan stasiun hingga tiketing.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, integrasi di empat stasiun itu ditargetkan rampung Maret 2020.
Adapun empat stasiun yang akan ditata, yakni Tanah Abang, Senen, Juanda, dan Sudirman. Penataan ini merupakan model integrasi pertama yang dilakukan PT MITJ.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengutarakan penataan ini akan mengatur ojek online yang selama ini menumpuk di area keempat stasiun tersebut sehingga mengganggu arus lalu lintas.
"Karena 4 (stasiun) ini yang sekarang paling mengganggu," kata William dalam acara forum jurnalis di kantor MRT, Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Februari 2020. "Jadi kami memilih stasiun-stasiun yang sekarang sangat kritis untuk diselesaikan."
Warga berjalan melewati terowongan jalur pedestrian yang dihiasi lampu warna-warni di Jalan Kendal, dekat Stasiun Sudirman, kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa, 26 Maret 2019. Jalur ini akan mempermudah perpindahan penumpang dari moda transportasi ke moda lainnya seperti MRT Jakarta, LRT Jakarta, LRT Jabodebek, kereta Commuterline, TransJakarta dan kereta Bandara. ANTARA
Untuk penataan Stasiun Tanah Abang, William mengatakan, PT MITJ bakal membangun tempat pemberhentian sementara (lay-by) ojek online di rumah dinas camat. Lokasinya persis di samping pintu keluar Stasiun Tanah Abang di Jalan Jatibaru Bengkel, Jakarta Pusat atau bersebelahan dengan gedung Bareskrim.
William menyebut, lahan rumah dinas camat itu kini telah dibebaskan. PT KAI, dia melanjutkan, juga sudah menyetujui agar lahan di dalam area Stasiun Tanah Abang dimanfaatkan sebagai lokasi plaza. Saat pemaparan, William menunjukkan desain plaza yang dapat dilewati pejalan untuk masuk menuju mesin tapping stasiun. Tampak juga ada tempat duduk dan pepohonan hijau layaknya taman.
Selanjutnya, PT MITJ merencanakan pembangunan kanopi dan halte bus transjakarta di Jalan Jatibaru Raya. Bus dari arah skybridge Tanah Abang bakal mengangkut penumpang dari halte ini. Bus lalu melintas maju ke Jalan Jatibaru Bengkel, persisnya di lahan yang kini ditempati pedagang kaki lima (PKL). Mikro trans, bajaj, dan angkutan umum (angkot) bakal dipindahkan ke dalam area lahan stasiun.
Pembangunan halte dilakukan oleh Perumda Pembangunan Sarana Jaya. Sementara hal-hal yang berhubungan dengan jalan dan trotoar menjadi tanggung jawab Dinas Bina Marga DKI.
"Dengan konsep ini orang keluar dan kalau mau ke transjakarta saat hujan pun, dia bisa berpindah dengan baik karena ada kanopi dan halte transjakarta," kata William.
Kemudian penataan di Stasiun Senen. Menurut William, di sini akan disediakan lay-by untuk ojek online. Ada juga pembangunan pedestrian plaza seperti perencanaan di Stasiun Tanah Abang, menyediakan halte bus, dan membuat zebra cross.
Selanjutnya, penataan di Stasiun Juanda. William menjelaskan, ojek online dan ojek pangkalan yang biasanya mangkal di depan kantor Haji La Tunrung, Jalan Ir. H. Juanda, Jakarta Pusat bakal dipindahkan ke lahan di belakang stasiun. Di lahan itu, dia menuturkan, saat ini digunakan sebagai tempat sampah. Petugas tengah membersihkan sampah-sampah itu.
"Ini paling cepat yang akan dikerjakan karena tidak banyak intervensinya. Diharapkan awal Maret uji coba," kata dia.
Terakhir adalah penataan di Stasiun Sudirman. William menyatakan akan menutup pintu masuk stasiun di samping Alfamart, dekat dengan Terowongan Kendal. Penutupan ini agar ojek online tak banyak menumpuk di sepanjang jalan pintu tersebut yang berujung macet.
Agar meminimalisasi macet, PT MITJ berencana memasang pagar yang memisahkan antara Jalan Kendal dengan Terowongan Kendal. PT MITJ juga akan membongkar Alfamart, pos polisi, dan tempat pengendapan ojek online di eks Pasar Blora. Sebagai gantinya, lay-by ojek online diletakkan di Jalan Blora.
"Jadi kendaraan yang turun tidak melimpas ke jalan tapi pedestrian," ujar William.