TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan masih terus mengusahakan penambahan tempat tidur dan ruang isolasi untuk menampung pasien yang berpotensi atau telah terpapar virus Corona.
"(Ruang isolasi) bisa terus ditambah," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Ani Ruspitawati di Balai Kota DKI, Jumat, 6 Maret 2020.
Ia mengatakan Kementerian Kesehatan baru menunjuk tiga rumah sakit di DKI untuk menanggulangi pasien yang terpapar virus Corona. Ketiga rumah sakit rujukan itu yakni RSPI Sulianti Saroso, RSPAD Gatot Soebroto dan RS Persahabatan.
Ketiga rumah sakit tersebut sejauh ini masih bisa menampung pasien yang berpotensi terpapar corona. Namun, Ani belum bisa merinci daya tampung ruang isolasi untuk pasien corona di tiga rumah sakit rujukan itu.
Selain itu, DKI juga telah meminta rekomendasi agar dua rumah sakit daerah, yakni Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu dan Cengkareng dijadikan rumah sakit rujukan. Setiap rumah sakit yang dijadikan rujukan, kata dia, nantinya bakal menyediakan lima persen tempat tidurnya untuk menangani pasien COVID-19.
Hingga Kamis pukul 18.00, jumlah pasien dengan status diawasi karena potensi corona mencapai 34 orang atau meningkat dua orang dari pukul 08.00 di hari yang sama.Bidang Sumber Daya Kesehatan Ani Ruspitawati mengatakan pasien yang berstatus diawasi masih menjalani perawatan di rumah sakit rujukan.
"Sebanyak 49 orang lainnya yang berstatus diawasi sudah bisa pulang ke rumah karena dianggap sehat dan negatif COVID-19," kata Ani di Balai Kota DKI, Jumat, 6 Maret 2020.
Selain yang diawasi, Tim COVID-19 DKI telah memantau 267 orang karena berpotensi terpapar Corona. Dari jumlah tersebuf sebanyak 127 orang di antaranya masih berstatus dipantau dan sisanya 140 sudah melalui masa pemantauan.
Hingga kemarin, posko Dinas Kesehatan DKI telah menerima 85 penelepon ke sambungan 119 dan 112 sebanyak 14 orang bertanya soal COVID-19. Sedangkan, orang yang telah menghubungi kontak 081388376955 sejak layanan itu dibuka pada 29 Januari lalu telah mencapai 2.774 orang