TEMPO.CO, Jakarta -Calon wakil gubernur atau Cawagub DKI Jakarta, Nurmansjah Lubis, menyinggung soal anggaran pengendalian alias dana banjir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Nurmansjah Lubis menilai anggaran yang dialokasikan pemerintah DKI tahun ini tak cukup untuk mengatasi banjir.
Nurmansjah lalu menyindir Gubernur Anies Baswedan agar menambah anggaran banjir ketimbang kerap dirundung (bully) oleh publik.
"Udah duit ke situ semua susah amat. Sekarang sedikit (anggaran) pengendalian banjir, enggak cukup. Bos, udah deh daripada dibully, banyakin aja duitnya, selesai," kata Nurmansjah saat menjawab pertanyaan panelis di Conclave Wijaya, Jakarta Selatan, Jumat, 6 Maret 2020.
Nurmansjah mencontohkan ketika bus Transjakarta pertama kali beroperasi di Ibu Kota. Kala itu, menurut dia, mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo memerlukan biaya untuk mendukung beroperasinya bus transjakarta. Dana itu misalnya untuk pengadaan bus dan subsidi tiket.
"Duit kita buang untuk pengendalian banjir. Zaman Foke, transjakarta kalau enggak didukung, parah," ucap politikus PKS ini.
Sementara itu, calon wagub dari Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, menawarkan solusi banjir salah satunya dengan menambah ruang terbuka hijau (RTH). Menurut dia, kini hanya ada 10 persen dari target 30 persen RTH di Jakarta.
"RTH kita juga kecil sekali. Itu harus kita kejar, pembebasan lahan dan sebagainya," ujar Riza.
Anggota DPR ini lalu mencanangkan program tampung, resapkan, alirkan, dan pelihara (TRAP). Dia juga masyarakat tak membuang sampah sembarangan.
Hari ini Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI menggelar adu debat dua calon wagub. Debat ini fokus pada pembahasan soal banjir. Konsep debat sama seperti debat dalam pemilihan kepala daerah.
PSI mendatangkan tiga panelis yang akan melontarkan pertanyaan dan menilai jawaban dua Cawagub DKI. Kedua calon dipersilakan menjawab dengan durasi tertentu.