TEMPO.CO, Tangerang Selatan- Kepala Kantor Kementerian Agama kota Tangerang Selatan Abul Rojak mengatakan sebanyak 621 jemaah umrah dari 33 biro perjalanan menunda pemberangkatan karena wabah virus corona. Data itu berdasarkan pembuatan paspor.
"Ya sebetulnya bukan pembatalan, istilahnya penundaan pemberangkatan jemaah umrah ke tanah suci Makkah dan Madinah munawaroh. Jadi segala hak- hak jamaah umrah tidak ada yang diabaikan mereka tetap nanti akan diberangkatkan dan itu menjadi tanggung jawab biro perjalanan haji dan umrah," katanya saat dihubungi, Selasa 10 Maret 2020.
Menurut Rojak, penundaan ini murni keputusan dari kerajaan Arab Saudi untuk menunda keberangkatan pengiriman jemaah umrah ke Makkah dan Madinah karena adanya wabah virus corona.
"Jadi sekali lagi ingat itu bukan istilahnya jemaah umrah tidak berangkat total. Mereka tetap akan diberangkatkan dan mereka tetap mendapatkan fasilitas seperti apa yang selama ini didapatkan," ujarnya.
Seperti diketahui, lanjut Rojak, penundaan ini bersifat sementara, meskipun jarak dan waktunya agak panjang dan itu kebijakan pemerintah Arab Saudi. "Kami tidak bisa intervensi karena mereka yang memiliki otoritas dua kota suci Makkah dan Madinah," ungkapnya.
Para jemaah umrah, tambah, Rojak terdiri dari bermacam- macam kalangan mulai dari pejabat pemerintah, seperti kepala dinas, tokoh masyarakat, pengusaha dan yang lainnya.