TEMPO.CO, Depok-Pemerintah Kota Depok memastikan data yang tersebar terkait jumlah Pasien Dalam Pengawasan atau PDP corona sebanyak 29 orang merupakan data yang tidak benar.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, data per Senin 16 Maret 2020, jumlah PDP di Kota Depok hanya 5 orang dan 156 masuk dalam Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan dinyatakan selesai 96 orang. “Yang sudah tersebar hari ini invalid datanya,” kata Idris di Balai Kota Depok, Senin 16 Maret 2020.
Selain ODP dan PDP, Idris pun menyampaikan untuk pasien positif Covid-19 di Kota Depok bertambah 4 orang. “1 orang telah dinyatakan sembuh,” kata Idris.
Idris mengatakan untuk informasi resmi terkait Covid-19, pihaknya meminta masyarakat untuk melihatnya dari situs resmi yang dibuat pemerintah kota depok yakni ccc-19.depok.go.id.
“Sebagai bentuk transparansi publik, data diupdate setiap hari pada Crisis Center COVID-19 Kota Depok dengan alamat ccc-19.depok.go.id,” kata Idris.
Sebelumnya tersebar data yang menyebutkan total kasus virus corona di Kota Depok mencapai 30 kasus dena rincian satu orang dinyatakan positf 29 lainnya masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Data yang bersumber dari situs corona resmi milik Pemprov Jawa Barat https://pikobar.jabarprov.go.id tersebut disebutkan satu pasien yang dinyatakan positif berasal dari Kecamatan Sukmajaya. Sementara 29 PDP tersebar di 8 Kecamatan dari 11 Kecamatan se Kota Depok.
Adapun data tersebut yakni Kecamatan Sawangan 1 orang, Pancoran Mas 9 orang, Cipayung 2 orang, Cilodong 4 orang, Tapos 3 orang, Sukmajaya 5 orang, Beji 4 orang dan Cimanggis 1 orang. Dari data tersebut dapat diklasifikasikan untuk perempuan 19 orang dan laki-laki 10 orang.