TEMPO.CO, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Pusat akan membangun dapur umum selama masa penanganan wabah Corona. Langkah itu ditempuh untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
"Dapur umum itu, kami tujukan apabila situasi kurang kondusif, yakni masyarakat perlu makan," kata Kepala Markas PMI Jakarta Pusat, Edward Bachtiar, di Jakarta, Selasa. Pembangunan dapur umum merupakan salah satu kegiatan yang rutin dilakukan PMI saat terjadi bencana, seperti kebakaran dan banjir.
Dapur umum yang akan dibangun selama masa penanganan virus Corona nantinya akan dibuat berbeda dengan dapur umum bencana. Makanan di dapur umum bencana biasanya terdiri dari banyak menu. Sedangkan makanan untuk dapur umum Corona hanya nasi dan lauk saja, termasuk bahan pangan atau Sembako.
"Dapur umum itu nantinya ditujukan kepada masyarakat yang tidak bisa ke luar rumah, seperti di luar negeri, negara Italia," tutur Bachtiar. Ia menyebut dapur umum akan dipusatkan di Kantor PMI Jakarta Pusat. Makanan bakal didistribusikan langsung oleh petugas kepada masyarakat di Jakarta Pusat.
"Kami tidak berharap hal buruk terjadi di Jakarta. Kalau pun itu nanti terjadi, kami sudah harus berpikir bagaimana menyiapkan Sembako atau makanan siap saji untuk masyarakat," kata Bachtiar.
Selain membangun dapur umum, PMI Jakarta Pusat juga akan menyediakan sejumlah galon air beserta sabun di kawasan publik. Penyediaan galon air beserta sabun itu dilakukan karena banyak masyarakat masih beraktivitas di luar rumah.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sebelumnya, telah meminta pemberlakuan karantina wilayah di Jakarta demi mencegah penyebaran virus Corona. Namun usulan itu ditolak oleh Presiden Joko Widodo dan yang diberlakukan hanya pembatasan sosial berskala besar.