TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan jumlah jenazah yang dimakamkan dengan standar operasional prosedur Corona terus bertambah. Kamis, 2 April 2020 tercatat ada 38 jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19.
"Hari ini saja sudah 38 jenazah dimakamkan dengan protap Covid-19. Pagi ini, baru setengah hari itu Pak," ujar Anies saat rapat daring bersama Wakil Presiden RI, Kamis 2 April 2020.
Dari data Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta tercatat sejak 6 Maret 2020 hingga Kamis, 2 April 2020 ada 401 jenazah yang dimakamkan dengan prosedur Corona. Jenazah tersebut, kata Anies, merupakan orang yang diduga terdampak Covid-19.
Menurut Anies, ada sebagian yang belum sempat diperiksa atau menunggu hasil pemeriksaan namun sudah meninggal. Sehingga jenazah tersebut dimakamkan dengan protap Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta mengatakan butuh proses pemeriksaan yang lebih cepat agar tidak ada lagi korban yang meninggal sebelum ada hasil pemeriksaan. Selain itu, Anies menyoroti tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) akibat Covid-19 di Jakarta yang dua kali lipat lebih besar dari angka secara global.
"Case fatality rate-nya 10 persen. Angka itu dua kali lipat dibandingkan angka rata rata global, jadi angka global 4,4 persen. Ini sangat mengkhawatirkan," ujar Anies.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini menyebutkan data terbaru kasus Corona di Jakarta sudah ada korban meninggal 90 orang, pasien sembuh 53 orang. Lalu ada 885 pasien positif, dengan rincian 561 pasien dirawat di rumah sakit dan 181 menjalani isolasi mandiri.
TAUFIQ SIDDIQ