TEMPO.CO, Jakarta- Perusahaan yang berada di bawah naungan Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan PT. Unilever Indonesia memberikan bantuan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait penanganan virus corona alias Covid-19.
Unilever bersama Kadin Indonesia menyerahkan bantuan senilai Rp 10 miliar dalam bentuk berbagai macam produk. “Karena ini masa yang berat, kami bersama Unilever menyerahkan bantuan secara bertahap,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani dalam tayangan langsung di kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Jumat, 3 April 2020. Hadir di sana Direktur Unilever, Sancoyo dan Direktur Indofood, Fransiscus Welirang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bantuan dari seluruh pihak saat ini sangat diperlukan dalam rangka penanganan Covid-19. Menurut dia, yang diperlukan saat ini adalah aksi kongkrit untuk membantu khususnya para tenaga medis yang melayani pasien Covid-19. A
Menurut dia, sebagai warga Jakarta dirinya berterima kasih atas berbagai bantuan tersebut. “Saat ini yang penting adalah actionnya terlaksana, regulasi dan birokrasi bisa mengikuti kemudian,” tutur dia.
Berdasarkan situs corona.jakarta.go.id, tercatat 909 kasus orang yang positif terinfeksi virus tersebut berada di Jakarta. Dari jumlah itu, sebanyak 565 orang masih dirawat, 95 orang meninggal, 54 orang sembuh, dan 195 sisanya mengisolasi diri secara mandiri. Data tersebut berdasarkan pemantauan hingga 2 April 2020 pukul 18.00 WIB.
Berdasarkan situs tersebut, sebanyak 2.468 orang di Ibu Kota berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP), dengan rincian 504 orang masih dipantau dan 19.64 orang telah selesai. Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga mencatat 1.202 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), di mana 819 orang masih dirawat serta 383 orang sudah pulang dan sehat.
Secara akumulasi jumlah ODP dan PDP corona, Jakarta Selatan menempati posisi pertama dengan jumlah 590. Disusul oleh Jakarta Timur 449 orang, Jakarta Utara 430 orang, Jakarta Barat 362 orang, dan Jakarta Pusat 280 orang. Sisanya adalah luar DKI Jakarta 485 orang dan tidak diketahui sebanyak 1.074 orang.