TEMPO.CO, Bekasi -Sebanyak lima pasien positif corona di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dinyatakan sembuh. Kelimanya sekarang telah kembali ke rumah masing-masing setelah menjalani perawatan di ruang isolasi di sejumlah rumah sakit.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, mengatakan pasien yang pertama kali sembuh adalah seorang perempuan berusia 17 tahun bersama dengan ibunya yang berusia 47 tahun asal Tambun Selatan. Pasien tersebut sembuh setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Sedangkan, seorang pasien asal Tambun Selatan berusia 43 tahun dinyatakan sembuh. Dia diperbolehkan pulang pada Kamis lalu dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi setelah menjalani perawatan medis selama 14 hari karena terinfeksi virus corona.
"Pasien keempat yang sembuh dari COVID-119 adalah seorang pria yang berusia 55 tahun juga asal Kecamatan Tambun Selatan," kata Alamsyah pada Ahad, 5 April 2020.
Pasien tersebut sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Pelni, Jakarta. Pasien tersebut dinyatakan sembuh setelah melalui test Polymerase Chain Reaction (PCR) dua kali berturut-turut, dan hasilnya negatif. "Pasien sudah kembali ke rumahnya," kata dia.
Adapun pasien terakhir, kata dia, adalah seorang perempuan berusia 50 tahun yang merupakan seorang warga di Cikarang Selatan. Menurut dia, pasien itu menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam Lippo Cikarang. "Jumat kemarin dia pulang dijemput keluarganya setelah dinyatakan negatif," kata dia.
Selain itu, berdasarkan data situs resmi Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kabupaten Bekasi (PIKOKABSI) hingga Minggu pukul 08.00 WIB, jumlah kasus positif telah mencapai 27, empat diantaranya meninggal dunia, sedangkan yang masih dirawat 18 orang, sembuh lima orang.
Selain itu, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 975 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 231 orang. Ia mengimbau untuk selalu berhati-hati dan tetap waspada dalam menjaga kesehatan serta dimohon untuk tidak keluar rumah apabila tidak ada keperluan mendesak. "Ikuti anjuran pemerintah, seperti belajar, bekerja dan beribadah di rumah guna meminimalisir resiko penularan virus corona," kata dia.