TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Depok mengumumkan hingga Senin, 6 April 2020 sudah ada 23 orang meninggal berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Kota Depok. Jumlah itu bertambah tiga orang dari sehari sebelumnya.
PDP merupakan orang yang memiliki riwayat perjalanan dari wilayah yang terkonfirmasi terjangkit COVID-19 dan memiliki gejala seperti Covid-19 yakni demam, ISPA dan pneunomia namun belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR (Polymerase Chain Reaction).
Selain penambahan jumlah PDP yang meninggal, persebaran wabah Covid-19 di Kota Depok pun semakin meluas. Hal itu dibuktikan dengan bertambahnya jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Depok yang sudah mencapai 2.135 orang dan PDP sebanyak 541 orang.
Sementara untuk kasus positif di Kota Depok saat ini sudah mencapai 65 kasus dengan rincian 10 orang sembuh dan delapan orang meninggal dunia.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, kasus virus corona di Kota Depok saat ini sudah masuk dalam transmisi lokal selain imported case. Jumlah klasternya pun dikatakannya cukup banyak.
“Tentang jumlah (cluster), kami lagi tuntaskan kajian case per case, dan kami tidak umumkan,” tulis Dadang dalam keterangan persnya, Senin 6 April 2020.
Dadang tidak menyebut alasan kenapa jumlah dan nama cluster di Depok tidak diumumkan kepada publik. Namun dirinya memastikan untuk penyebaran Covid-19 di Kota Depok sudah hampir merata di seluruh Kelurahan.
“Untuk klaster kami tidak bisa publish, hanya bisa kami ungkapkan beberapa cluster,” kata Dadang.
Dadang mengatakan, sebagai upaya pemerintah dalam melakukan tracing atau melacak persebaran Covid-19, pihaknya menggunakan dua metode yakni melalui telepon langsung kepada yang bersangkutan dan metode kedua melalui kunjungan lapangan ke sasaran oleh Tim Surveillance dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat.
Berdasar pengamatan Tempo, Senin 6 April 2020 melalui website https://ccc-19.depok.go.id, peta persebaran Covid-19 terjadi di seluruh Kecamatan se Kota Depok. Kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Sukmajaya yakni positif sebanyak 20 kasus diantaranya 2 meninggal dan 3 orang sembuh. Juga ada pasien dalam pengawasan (PDP) 58 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) 267 orang.
Selanjutnya kasus terbanyak kedua terjadi di Kecamatan Cimanggis dengan positif 13 orang meninggal 2 orang, PDP 65 orang dan ODP 284 orang. Serta terbanyak ketiga terjadi di Kecamatan Pancoran Mas dengan kasus positif sebanyak 9 kasus meninggal 2 orang dan 1 orang sembuh, PDP 64 orang dan ODP 286 orang.