TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator layanan kereta rel listrik (KRL) mengatakan akan tetap melayani penumpang kereta di kawasan Jabodetabek. Operator menyatakan operasional kereta akan mengikuti aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB pada Kamis dan Jumat pekan ini.
"KCI telah mengetahui usulan lima kepala daerah di wilayah Bodebek untuk menghentikan sementara operasional KRL. Sampai saat ini pembahasan usulan tersebut masih dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, PT KAI, dan PT KCI," kata Manager External Relations KCI Adli Hakim, Kamis, 16 April 2020.
Baca Juga:
Adli menuturkan selama belum ada keputusan maka operasional kereta pada 16-17 April 2020 masih beroperasi sesuai aturan PSBB. Menurut dia, PT KCI akan menaati keputusan akhir yang sedang dibahas antara pemerintah daerah dengan PT KAI.
"Sudah tentu PT KCI sebagai operator KRL yang beroperasi dan melayani masyarakat di tiga provinsi akan patuh terhadap kesepakatan yang dikeluarkan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Karena KCI melihat semangat utama dalam penerapan PSBB adalah gotong royong untuk bersama menghentikan penyebaran COVID-19," tutur Adli.
Adli menambahkan selama penerapan PSBB, hari ketujuh di Jakarta dan dua hari di kawasan Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek), operator mencatat telah terjadi penurunan penumpang kereta. Dalam tiga hari terakhir, Senin-Rabu pekan ini, ada tren penurunan jumlah penumpang kereta.
Pada Senin, 13 April 2020 pengguna KRL ada 75.661 orang. Lalu pada Selasa, 14 April pengguna KRL menjadi 62.282. Memasuki Rabu kemarin, data pada pukul 09.00 WIB penumpang kereta menjadi 48.800 orang. Selama masa PSBB, KCI mengikuti aturan pembatasan layanan hingga pukul 18.00 WIB.
Sebelumnya, kelima kepala daerah itu meminta penghentian operasional KRL sementara. Usulan itu disampaikan saat dialog dengan pimpinan PT KAI dan PT KCI melalui telekonferensi Senin, 13 April 2020. "Usulan pemberhentian sementara operasional commuter line ini, dimaksudkan agar penerapan PSBB di Bodebek bisa efektif dan optimal, untuk memutus rantai penyebaran COVID-19," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie.