TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko mengatakan, penyandang masalah kesejahteraan sosial atau PMKS di wilayahnya mayoritas tak mematuhi protokol keamanan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sigit menyampaikan warga yang menggelandang masih berkerumun di jalanan.
"Kebanyakan dari PMKS tidak mematuhi protokol keamanan dalam masa PSBB. Mereka berkeliaran, berkumpul, berkerumun di sepanjang jalan," kata Sigit dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 29 April 2020.
Sigit tak merinci jumlah PMKS di Jakarta Utara yang sudah terjaring razia. Dalam dokumentasi pemerintah kota Jakut tampak lebih dari 10 pemuda mengisi tempat penampungan PMKS di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Tanjung Priok. Dokumentasi berupa foto itu diambil ketika Sigit meninjau GOR Tanjung Priok pada 28 April.
Para gelandangan ini, menurut dia, bakal dipasok makan yang cukup hingga PSBB Jakarta berakhir. Sigit juga menjamin akan memberikan rasa aman kepada mereka. Dia berharap dengan menampung PMKS dapat menekan penularan virus corona.
"Tugas kami menjaga semua masyarakat yang berada di Jakarta Utara tanpa terkecuali. Karena saat mereka masuk ke sini Sudin (Suku Dinas) Kesehatan Jakarta Utara juga langsung melakukan rapid test untuk memastikan kondisi mereka tidak terpapar Covid-19," jelas dia.
Sebelumnya, isu PMKS mencuat setelah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menemukan karyawan yang dirumahkan akibat terdampak Covid-19 menggelandang di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Setelah itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memerintahkan lima kota di DKI menyiapkan satu GOR guna menampung PMKS.