TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah masyarakat di sekitar Jabodetabek yang mencoba mudik kembali bertambah pada Rabu, 29 April 2020. Sebelumnya, jumlah pemudik sempat mengalami penurunan sejak pemerintah mengumumkan larangan mudik Lebaran 2020.
"Pada Senin jumlah pemudik 882 orang, Selasa 886, dan Rabu kemarin 1.097," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 30 April 2020.
Sambodo menerangkan ribuan orang yang berusaha mudik itu telah diminta memutar balik kendaraannya. Mereka tak diizinkan untuk keluar dari kawasan Jabodetabek.
Dari data yang dipaparkan Sambodo, masyarakat paling banyak mencoba mudik menggunakan jalur arteri, yakni sebanyak 727 orang. Setelah itu menyusul melalui Jalan Tol Cikarang Barat sebanyak 206 dan Tol Bitung sebanyak 164 orang.
Peningkatan jumlah masyarakat yang mencoba mudik juga disertai dengan munculnya usaha penyelundupan pemudik di bus. Seperti yang terjadi di Pos PAM Kedung Waringin Bekasi, polisi menemukan 6 pemudik di dalam bus yang berusaha mengelabui petugas.
Sambodo mengatakan 6 pemudik itu menyandarkan bangku penumpang agar tak terlihat petugas yang tengah berjaga. Namun aksi mudik diam-diam itu akhirnya gagal setelah polisi memeriksa bagian dalam bus.
"Ditemukan ada lima orang merebahkan tempat duduk dan lampu dimatikan. Ditemukan juga satu orang di dalam toilet bus," kata Sambodo.
Kepada polisi, mereka mengatakan membayar uang sebanyak Rp 250 ribu per orang kepada sopir bus agar bisa mudik ke Jawa Tengah. Mereka berharap dengan merebahkan kursi bus dan mematikan lampu bisa membuat bus seolah-olah tak berpenumpang.
Atas aksi mudik diam-diam itu, enam pemudik hanya didata saja oleh petugas. Mereka beserta sopir bus diperintahkan untuk memutar balik ke Jakarta dan tak melanjutkan perjalanannya.