TEMPO.CO, Jakarta -Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba mengatakan kereta rel listrik atau KRL Jabodetabek akan tetap padat ketika penumpang tak sabar menunggu kedatangan gerbong berikutnya.
Menurut Anne, penumpang berbondong-bondong memadati stasiun KRL Jabodetabek di jam tertentu, seperti menjelang buka puasa.
"Ketika penumpang tidak sabar menunggu KRL berikutnya, seberapa banyak jadwal pun maka akan tetap padat. Ini hanya terjadi di satu KRL saja kemarin di jam menuju buka puasa sementara masih ada KRL dibelakangnya yang kosong," jelas Anne saat dihubungi, Selasa, 5 Mei 2020.
Data PT KCI menunjukkan 90 persen dari 761 perjalanan kereta setiap harinya minim penumpang. Bahkan, volume penumpang selama PSBB berlangsung juga menukik hingga 80 persen.
Saat ini, Anne menyampaikan, PT KCI melayani 180-190 ribu penumpang per hari. Penumpang dari lintas Bogor mencapai 100-110 ribu penumpang per hari. Sementara lintas Bekasi atau Cikarang sebanyak 28-30 ribu penumpang per hari.
Menurut dia, diperlukan kepedulian masyarakat agar jaga jarak selama PSBB terwujud. Dia mengajak penumpang sabar menunggu kedatangan gerbong selanjutnya apabila kereta sudah penuh.
"Jam masuk dan pulang kerja yang bersamaan memang jadi tantangan. Namun, kami mengajak para pengguna untuk tetap bersabar menunggu KRL yang kosong agar tetap menjaga physical distancing," ucap dia.
Sebelumnya, lima kepala daerah di kota penyangga Jakarta kembali mengusulkan agar operasional KRL Jabodetabek dihentikan. Belakangan ditemukan tiga penumpang jurusan Bogor-Jakarta positif Covid-19. Ini diketahui setelah pemerintah provinsi Jawa Barat menggelar tes swab PCR terhadap 325 pengguna KRL pada Senin, 27 April 2020.