TEMPO.CO, Jakarta - Koramil 08/Jagakarsa, Jakarta Selatan menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa sembako kepada mahasiswa Papua yang tidak bisa mudik karena wabah Covid-19.
Danramil 08/Jagakarsa Mayor Inf Zulfikar Akbar dalam keterangan tertulisnya mengatakan bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian TNI terhadap upaya penanganan wabah COVID-19.
"Bantuan sembako ini adalah bentuk kepedulian kita untuk meringankan beban para mahasiswa asal Papua yang terkena dampak sosial pandemi COVID-19," kata Akbar.
Tercatat ada sekitar 60 mahasiswa Papua yang tersebar di wilayah Jakarta Selatan. Sejak pandemi COVID-19, mereka bertahan hidup di asrama.
Para mahasiswa melaksanakan kuliah jarak jauh dan tidak bisa pulang ke kampung halaman karena terhalang aturan PSBB.
Bantuan sembako terdiri atas beras, gula, minyak sayur dan mie instan, termasuk masker disalurkan Minggu 17 Mei lalu di asrama mahasiswa Papua di Jalan Camat Gabun Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Akbar juga mengajak para mahasiswa Papua untuk bersama-sama mendukung upaya pemerintah memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan tidak pulang kampung atau mudik sampai batas waktu yang ditentukan.
"Saya mengajak mari kita bersama-sama berjuang bersama memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dan mari kita bersama-sama membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan," kara Akbar.
Pemberian bansos tersebut mendapat apresiasi dari para mahasiswa, karena tak banyak pihak yang peduli dengan nasib mahasiswa di perantauan. Anggota Koramil 08/Jagakarsa berseragam TNI mengantarkan langsung bantuan ke asrama putra dan putri Papua.
Mahasiswa Papua penerima bansos, Martadevi asal Kabupaten Mimika mengungkapkan, selama pandemi COVID-19 mereka hanya bisa beraktivitas di asrama sambil kuliah jarak jauh. Untuk bertahan hidup mengandalkan kiriman uang dari orang tua di kampung halaman serta saling berbagi dengan teman-teman di asrama. "Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan perhatian dari TNI kepada kami para mahasiswa asal Papua di tengah wabah COVID-19 ini," kata Martadevi.