"Jadi TSI ini tidak hanya komersil saja, kami juga merawat satwa malang yang mana tidak mungkin lagi mereka hidup liar seperti harimau yang buntung kakinya atau singa rabun," kata dia.
Emeraldo menyebut bantuan pun tidak hanya berupa uang tunai untuk keperluan membeli pangan, tapi beberapa donasi pun diterima TSI dalam bentuk makanan satwa. Dia mencontohkan seperti bantuan yang akan datang dari HERO group, perusahaan ritel tersebut akan memberikan donasi berupa daging dan sayur serta buah bagi satwa.
Ia bersyukur di masa pandemi, banyak pecinta satwa ikut menyumbang kepada TSI atau tempat wisata satwa lainnya. "Selain donasi, sebagian lahan kami pun kami manfaatkan untuk menanam sayuran untuk mensiasati ketersediaan pakan satwa," ucapnya. Sehingga menjelang pembukaan kembali TSI di masa new normal, kondisi satwa tetap sehat dan terawat.
Menurut dia untuk biaya pakan, vitamin dan pemeliharaan satwa setidaknya TSI membutuhkan dana 1,9 miliar per bulan. "Itu baru satwa, belum yang lainnya seperti pengurus atau karyawan," kata Emeraldo.
Sementara Kepala Cabang Jakarta TB Simatupang PT Jasaraharja Putera, Fairdy R Sebayang, mengatakan selaku instansi yang bergerak di bidang asuransi kerugian sudah selayaknya membantu TSI yang selama ini memang menjadi mitra perusahaannya. "Intinya selaku mitra kami ingin membantu sesama mitra yang saat ini kesulitan atau terdampak," kata Fairdy.
Pantauan Tempo di lokasi wisata Taman Safari Bogor tidak ada pengunjung, tapi sejumlah karyawan TSI terlihat tetap memantau keadaan satwa dan sebagian memberikan pakan kepada satwa. Juga di lokasi wahana permainan, terlihat para karyawan tengah merawat dan membersihkan wahana. Di beberapa titik mulai terlihat adanya wastafel tempat cuci tangan. "Jadi kami terapkan SOP kesehatannya, nanti di gerbang depan kendaraan masuk kami semprot dan tes suhu," kata dia.