TEMPO.CO, Jakarta -Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Syahrizal Syarif Ph.D menyoroti penerapan normal baru yang produktif dari sisi ekonomi. Salah satunya kebijakan ganjil genap bagi pedagang pasar tradisional.
Ia menyarankan agar pemerintah lebih meningkatkan perlindungan kesehatan para pedagang. "Bukan malah membatasi dengan cara kebijakan ganjil genap," kata dia seperti dikutip dari Antara, Rabu, 17 Juni 2020.
Perlindungan tersebut bisa dilakukan dengan cara menyediakan masker, fasilitas cuci tangan, face shield atau alat pelindung muka hingga sekat-sekat berupa plastik antar pedagang dengan pengunjung pasar.
Ia menekankan pengetatan protokol kesehatan harus lebih diutamakan kepada pedagang. Sebab, satu orang pedagang bisa berinteraksi langsung dengan puluhan hingga ratusan orang dalam satu hari di tempat yang sama.
Sementara di pusat perbelanjaan modern atau mal, ia menilai seharusnya protokol kesehatan bisa jauh lebih ketat melalui penerapan satu pintu masuk dan satu pintu keluar.