TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Syarif, memperkirakan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB transisi bakal terus diperpanjang sampai tiga bulan. "Dari diskusi dengan teman-teman di eksekutif diperkirakan masa transisi ini bakal terus diperpanjang," kata Syarif saat ditemui di DPRD DKI, Jumat, 19 Juni 2020.
Syarif menjelaskan status pembatasan sosial tidak akan dicabut sampai situasi dianggap aman. Namun pemerintah akan tetap terus melonggarkan kebijakan pembatasan sosial pada masa transisi menuju new normal atau kenormalan baru.
Selain itu, menurut dia, pemerintah juga tidak akan mengembalikan pembatasan sosial, seperti yang dijalankan pada periode Maret-Mei 2020, karena pertimbangan ekonomi. "Jadi informasinya tidak akan kembali ke pembatasan awal yang seperti soft lockdown itu. Karena pertimbangan ekonomi," tutur Syarif.
Anggota Komisi Pembangunan DPRD DKI ini mengatakan Pemprov DKI bakal mengumumkan perpanjangan fase transisi kedua pada 2 Juli mendatang.
Adapun jika ada kejadian darurat atau lonjakan kasus Covid-19, yang menghendaki pemerintah melakukan rem darurat, maka akan dilakukan secara parsial atau per kawasan yang dianggap perlu perhatian. "Jadi nanti rem mendadaknya per wilayah atau lokal," ujar Syarif.
Contoh rem darurat yang sudah dilakukan pemerintah, menurut dia, adalah menutup selama tiga hari pasar yang teridentifikasi terpapar virus corona. "Jadi tidak akan pemerintah mengembalikan kebijakan ke PSBB seperti awal," kata Syarif.
IMAM HAMDI