TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 20 petugas evakuasi memperluas area pencarian seorang balita anak, penumpang minibus yang hanyut di Sungai Kalimalang, Bekasi, Jumat pagi, 10 Juli 2020, hingga ke pintu air Halim, Jakarta Timur. "Kami bekerja sama dengan kepolisian dan TNI melibatkan 20 petugas, mencari anak yang hilang dalam kecelakaan mobil terperosok di Kalimalang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Karsono, di Jakarta.
Bocah yang hilang itu NA, berusia 3 tahun. Korban adalah salah satu penumpang minibus berwarna hitam dengan nomor polisi B 1110 BZH yang terjun ke Kalimalang sekitar pukul 02.44 WIB.
Area pencarian diperluas dari titik nol kejadian di Sumber Artha, Kota Bekasi, menuju Pintu Air Halim, Jakarta Timur. "Sampai pukul 10.00 WIB belum ada tanda-tanda keberadaan korban," kata Karsono.
Pencarian korban dilakukan menggunakan perahu karet serta penyisiran di sepanjang bantaran sungai. Jejak terakhir korban yang ditemukan di sekitar tempat terjadinya peristiwa di Pasar Sumber Artha, hanya tas kecil merah berisi garpu dan sendok.
NA pergi bersama ibunya, Samsiyah, 35 tahun, dan kakaknya, RI 10 tahun, sedang menempuh perjalanan menuju Pondok Pesantran Al-Asiriyah Nurul Iman dari arah Purwokerto menuju Parung, Bogor. Samsiyah ditemukan tewas dalam kabin minibus yang tenggelam di dasar Kalimalang.
Sedangkan RI bersama sopir minibus, Sutaryo, 20 tahun, selamat dari terjangan arus sungai karena bisa berenang.