TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut terjadi kenaikan positivity rate Covid-19 yang signifikan di Ibu Kota selama PSBB Transisi. Dinas Kesehatan DKI mencatat positivity rate Jakarta mencapai 10,5 persen pada hari ini, jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
“Melonjak dua kali lipat,” kata Anies Baswedan dalam video yang ditayangkan lewat akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Ahad sore, 12 Juli 2020.
Anies menjelaskan, pada rentang 4-10 Juni 2020, Pemprov DKI Jakarta melakukan tes PCR terhadap 21.197 orang dan ditemukan tingkat positivity rate sebesar 4,4 persen.
Pada pekan selanjutnya, 11-17 Juni 2020, sebanyak 27.091 orang telah dites dengan positivity rate 3,1 persen. Pada 18-24 Juni, ditemukan positivity rate sebesar 3,7 persen dari hasil tes terhadap 29.837 orang.
Angka positivity rate terus meningkat pada pekan selanjutnya, 25 Juni-1 Juli, yaitu 3,9 persen dari hasil pengetesan terhadap 31.085 orang. Pada rentang 2-8 Juli ditemukan positivity rate sebesar 4,8 persen setelah Dinas Kesehatan mengetes 34.007 orang.
Lonjakan tersebut, menurut Anies, merupakan peringatan bagi seluruh warga Jakarta selama menjalani masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Transisi sejak 4 Juni-12 Juli 2020.
“Karena itu, saya secara khusus menyampaikan ini kepada seluruh masyarakat Jakarta. Jangan anggap enteng. Jangan anggap ringan. Jangan merasa kita sudah terbebas dari wabah Covid-19,” kata Anies Baswedan.