TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menyelidiki sidik jari pada barang bukti yang dapat mengungkap penyebab editor Metro TV Yodi Prabowo tewas dibunuh di pinggir Jalan Tol JORR Ulujami.
"Sampai Senin ini kami dari gabungan Polda Metro Jaya, Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan dengan Polsek Pesanggrahan tetap melakukan proses identifikasi kemudian pengumpulan keterangan-keterangan data di lapangan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Irwan Susanto di Polres Jakarta Selatan, Senin 13 Juli 2020.
Irwan mengatakan dari pemeriksaan dari Minggu malam sampai Senin pagi, tim gabungan masih mempelajari tempat kejadian perkara (TKP) ditemukannya jenazah Yodi Prabowo.
Hingga kini tim penyidik masih dalam proses pendalaman-pendalaman yang kemudian keterangan-keterangan penting dalam rangka proses pembuktian.
"Bahwa kami menemukan barang bukti setelah tiga hari, yang ditemukan di TKP itulah yang kami uji laboratorium forensik," kata Irwan.
Tim melakukan pemeriksaan secara penyidikan administrasi dan ilmiah dibantu dari tim forensik untuk menentukan apa saja yang menjadi petunjuk. "Masih proses penyelidikan sidik jari dari pisau, motor, helm dan barang-barang lainnya yang ditemukan di TKP masih dalam proses laboratorium forensik," kata Irwan.
Hasil autopsi jenazah editor Metro TV Yodi Prabowo memperlihatkan luka tusukan benda tajam dan pukulan benda tumpul sehingga polisi menduga pria itu korban pembunuhan.
Hingga kini penyidik kepolisian telah memeriksa 20 orang saksi di antaranya orang-orang terdekat korban, keluarga, hingga pihak kantor dan rekan kerjanya.
Editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORR di Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel, pada Jumat 10 Juli 2020, setelah hilang sejak Selasa 7 Juli.