TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengharapkan integrasi tarif dan tiket moda transportasi umum dapat meluas hingga Jabodetabek dan wilayah lainnya. Untuk saat ini, integrasi baru direncanakan di Jakarta dengan terbentuknya PT JakLingko Indonesia.
"Karena itu namanya pun mencerminkan visinya bukan hanya melayani warga sebuah kota, tapi siap untuk melayani seluruh warga Indonesia yang berkegiatan di transportasi umum massal," kata dia dalam sambutannya di acara penandatanganan kerja sama yang disiarkan langsung di Youtube Kementerian Perhubungan, Rabu, 15 Juli 2020.
PT JakLingko Indonesia bertugas mewujudkan integrasi tarif dan tiket transportasi umum di Ibu Kota. Perusahaan patungan pemerintah pusat dan DKI ini bakal membuat sebuah sistem agar warga hanya perlu menggunakan satu tiket untuk mengakses seluruh transportasi publik di Jakarta.
PT JakLingko Indonesia terdiri dari PT Mass Rapid Transit Jakarta, PT Transportasi Jakarta, PT Jakarta Propertindo, dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ). PT MITJ merupakan perusahaan gabungan antara PT MRT Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Menurut dia, PT MITJ memiliki saham 40 persen di PT Jaklingko Indonesia. Sementara tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta masing-masing mengantongi saham 20 persen.
Anies Baswedan menuturkan, perusahaan yang menyediakan jenis transportasi lain juga berpotensi bergabung. Misalnya, perusahaan penyedia jasa transportasi online atau taksi. Kementerian Perhubungan yang akan menjadi regulator sistem integrasi ini. "Jadi dengan adanya PT JakLingko Indonesia, maka potensi untuk mengintegrasikan moda transportasi apapun jadi terbuka dan bisa dilakukan," ucap dia.