TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mengatakan editor Metro TV, Yodi Prabowo membeli sendiri pisau yang digunakan untuk menikam dada dan lehernya. Pembelian pisau itu menjadi salah satu alasan polisi menyatakan bahwa kematian Yodi karena bunuh diri.
Dalam konferensi pers pada Sabtu pekan lalu, 25 Juli 2020, polisi menunjukkan pisau yang digunakan untuk bunuh diri. Pisau itu dibungkus plastik. "Betul, itu pisaunya," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade kembali menegaskan saat dikonfirmasi, Selasa, 28 Juli 2020.
Menurut polisi, dalam plastik itu tertulis bahwa jenis pisau yang dibeli Yodi Prabowo dari Ace Hardware Rempoa, Tangerang Selatan berukuran 8 inci dengan warna hitam. Pisau dibeli dengan harga satuan Rp 89.900.
Yodi membelinya dengan uang Rp 100 ribu sehingga terdapat kembalian Rp 10.100. Dalam struk pembelian, Yodi diketahui membayar pisau itu pada Selasa, 7 Juli 2020 pukul 14.47.
"Dia beli pisaunya sendiri, CCTV ada, kasir yang melayani ada, dan bon pembelian juga ada, semuanya sudah kami kumpulkan," ujar Ade saat konferensi pers pada Sabtu pekan lalu.
Sebelumnya, Ade mengatakan bahwa Yodi Prabowo membeli pisau itu saat berangkat dari rumah menuju kantornya. Rabu dini hari, 8 Juli 2020 antara pukul 00.00 - 02.00 Yodi diperkirakan tewas. “(Lokasi Ace Hardware) memang di jalur korban pulang-pergi kerja," ujar Ade.
Menurut Ade, Yodi diperkirakan membawa atau menyimpan pisau saat berada di kantor. Keterangan News Director Metro TV, Arief Suditomo menjelaskan bahwa Yodi Prabowo berada di kantor pada Selasa, 7 Juli 2020 dari pukul 15.00 - 22.27 WIB.
Dari Rabu dini hari itu, Yodi dinyatakan hilang. Hingga pada Jumat, 10 Juli 2020, jasad Yodi Prabowo ditemukan di pinggir Tol JORR di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Polisi mengaku menemukan pisau yang dibeli Yodi di sekitar jenazah. Yodi disebut menghabisi nyawanya sendiri dengan menusuk leher dan dadanya.