"Kalau bisa kordinasinya dilakukan sebelum ada bencana. Jangan hanya ketika terjadi bencana saja. Dari jauh-jauh hari semua potensi harus berkoordinasi dalam penanganan bencana atau free distarter management," katanya.
Ia juga memberikan apresiasi dengan yang dilakukan dengan Pertamina dalam penanganan kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung. Imam berharap ke depan yang telah dilakukan oleh BUMN ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan lainnya.
Pada kebakaran yang melalap Gedung Kejaksaan Agung, tim Damkar PT Pertamina (Persero) terlibat memadamkan api yang menghanguskan gedung 6 lantai tersebut.
BUMN migas ini mengerahkan dua unit water tander dan 3 unit fire rescue serta 14 petugas yang dikirimkan untuk memadamkan api yang melalap gedung yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sejak pukul 19.10.
Mobil Damkar Pertamina berserta petugas tersebut bertolak dari Kantor Pusat PT Pertamina, Jl Medan Merdeka Timur, Nomor1A, Jakarta Pusat, sekira pukul 21.00 WIB.
Setibanya di lokasi kebakaran, tim dari Pertamina langsung berkoordinasi dengan petugas pemadam kebakaran DKI Jakarta dan petugas keamanan yang ada di lokasi kejadian.
Tim sempat mendapat kesulitan lantaran sulitnya akses masuk ke lokasi. Setelah berkoordinasi, tim ini membantu pasokan air untuk pemadaman.
Sejumlah anggota Damkar Pertamina ikut membantu pemadaman (fighting) di gedung yang terbakar. Api yang menghanguskan gedung Kejaksaan Agung baru dapat dipadamkan sekitar pukul 06.00 WIB, Minggu, 24 Agustus 2020.