TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengutarakan persentase pasien positif Covid-19 alias positivity rate di Jakarta dalam sepekan ini mencapai 12,2 persen.
Positivity rate merupakan hasil pembagian jumlah orang positif Covid-19 dengan jumlah orang yang melakukan tes swab.
Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 di Jakarta Tambah 1.340 Orang
"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 12,2 persen," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 7 Oktober 2020.
Sementara persentase kasus positif corona sejak awal pandemi pada Maret hingga hari ini adalah 8,1 persen. Baik persentase total atau dalam sepekan terakhir sama-sama melebihi standar World Health Organization (WHO). WHO menetapkan agar kasus positif corona tak melebihi 5 persen.
Dwi mengatakan, pihaknya telah melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) sebanyak 58.533 dalam sepekan ini. Untuk hari ini, pemerintah DKI mengecek 9.519 spesimen. Dari angka itu, 7.415 spesimen untuk mendiagnosis kasus baru. Hasilnya 1.041 positif dan 6.374 negatif.
"Namun, total penambahan kasus positif sebanyak 1.340 kasus lantaran sejumlah 299 kasus adalah data positif lima hari terakhir dari dua laboratorium yang baru dilaporkan," jelas dia.
Positivity rate DKI sebenarnya sempat menyentuh angka di bawah 5 persen. Gubernur DKI Anies Baswedan sebelumnya menyampaikan, di pekan pertama PSBB transisi, rasio positif Covid-19 sebesar 4,4 persen. PSBB transisi Jakarta berlaku sejak 5 Juni 2020.
Kemudian di pekan kedua menurun menjadi 3,1 persen, pekan ketiga 3,7 persen, pekan keempat 3,9 persen, dan pekan kelima 4,8 persen. Namun, angkanya naik ke posisi 5,9 persen pada pekan berikutnya hingga pernah tembus 15 persen.