TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan efek dari kerumunan orang yang diperkirakan mencapai puluhan ribu orang pada acara akad nikah anak pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab sekaligus peringatan Maulid Nabi di markas FPI Petamburan, akan terasa 10 sampai 14 hari ke depan. “Sekarang belum bisa dilihat," kata Pandu saat dihubungi, Sabtu, 14 November 2020.
Penanggulangan Covid-19, ujar dia, bakal semakin sulit di Ibu Kota. Alasannya sejumlah kegiatan yang menyebabkan kerumunan orang berpotensi terhadap lonjakan kasus Covid-19.
Sejumlah kerumunan yang berpotensi meningkatkan kasus penularan virus corona, kata Pandu, di antaranya adalah sambutan masyarakat atas kepulangan Rizieq di Bandara Soekarno Hatta hingga ke rumahnya di Petamburan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 10 November 2020. Acara resepsi pernikahan anak Rizieq dan penyelenggaraan Maulid Nabi di markas FPI Petamburan, Jakarta Pusat, pada Sabtu malam, 14 November 2020 juga mengundang kerumunan.
"Tantangan penanggulangan Covid-19 semakin tidak mudah di Jakarta." Pandu menuturkan efek libur panjang kemarin mulai terasa pada lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota. Lonjakan kasus imbas libur panjang akhir Oktober kemarin bakal terasa pada pekan ini.
Ia melihat kasus harian di DKI mulai melonjak kembali. "Ini harus diwaspadai."
Warga Jakarta diminta untuk tetap patuh terhadap potensi penularan Covid-19 dengan menerapkan protokol 3M, yakni mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. "Karena protokol 3M itu vaksin paling ampuh saat ini untuk mencegah penularan."