TEMPO.CO, Jakarta - Percakapan WhatsApp Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran tentang rencana pembunuhan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, viral di media sosial. Dalam informasi yang beredar, percakapan itu dibocorkan oleh peretas atau hacker dan ditayangkan di media siber detik.com.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus memastikan percakapan teks itu hoaks. "Ini berita tidak benar," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 9 Desember 2020.
Polda, kata Yusri, menjelaskan pihaknya sudah mengkonfirmasi kepada detik.com soal penayangan berita itu. Hasilnya, media itu membantah pernah menayangkannya.
"Ini diedit. Media itu tidak pernah mengeluarkan berita itu," ujar Yusri.
Dalam potongan WhatsApp yang beredar, tampak Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran sedang bercakap-cakap dengan seseorang. Dalam percakapan teks itu, Fadil membeberkan rencananya untuk menangkap dan menembak Rizieq Shihab pada Senin, 7 Desember 2020.
Penyebar informasi bohong itu ingin membuat aksi penembakan terhadap 6 laskar FPI di Tol Jakarta - Cikampek KM 50 itu seolah-olah semula direncanakan untuk Rizieq Shihab. "Termasuk mengamankan CCTV di tempat agar dimatikan." Demikian percakapan itu.
Polisi akan mencari orang yang membuat dan menyebarkan chat palsu itu. Ia mengancam pembuat dan penyebarnya akan dijerat dengan UU ITE.
