Fonika menyebutkan ke-45 pegawai Rutan itu melakukan swab ketiga pada 11 Desember 2020. "Mereka terkonfirmasi positif dan dinyatakan orang tanpa gejala (OTG)," kata dia.
Termasuk OTG adalah 103 warga binaan yang saat ini sudah diisolasi di dalam sebuah aula di dalam Rutan Jambe."Kami tempatkan mereka dalam satu tempat ruang aula sebagai tempat isolasi. Mereka tidak kami keluarkan, jika kami keluarkan untuk berjemur maka warga binaan yang tidak terkena Covid-19 kami masukan dalam blok dan kamar,"kata Fonika.
Fonika menceritakan kronologis tertularnya Covid-19 pegawai, mitra kerja dan warga binaan. Awalnya dilakukan tes swab pertama pada 26 November 2020. Tes swab dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM dan Provita terhadap 131 pegawai Rutan Jambe, 1400 warga binaan dan 9 orang mitra kerja. Hasil swab pertama negatif, kedua ada diantaranya positif dan hasil swab ketiga sebanyak 103 warga binaan, 45 pegawai bagian keamanan dan 2 mitra kerja positif Covid-19.
Baik Fonika dan Hendra Tarmidzi belum mengetahui sumber penularan. Keduanya memperkirakan virus menular dari kontak pegawai yang keluar masuk Rutan kepada warga binaan."Pegawai yang tertular ini bagian keamanan yang kontak langsung dengan warga binaan," kata Fonika.
Atau penularan diduga dari pertemuan mitra kerja dengan warga binaan, mitra kerja dari koperasi dan pemberi siraman rohani keagamaan."Kami masih bingung menentukan sumber penularan. Saat ini sudah dilakukan tracing,"kata Hendra.