TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pemerintah telah mengantisipasi potensi cuaca ekstrem pada Januari hingga Februari yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Pemerintah DKI pun telah mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir hingga tanah langsor di Ibu Kota.
"Kami sudah memahami terkait penanganan banjir. Kami sudah laksanakan berbagai program penanganan banjir," kata Riza usai meninjau protokol kesehatan di Mal Ciputra, Jakarta Selatan, Rabu, 13 Januari 2021.
Sejumlah program yang dilakukan pemerintah untuk mencegah banjir adalah pengerukan drainase vertikal, normalisasi situ dan sungai serta menyiapkan pompa air.
Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Hujan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Siang Hari Ini
"Kami melakukan berbagai upaya untuk memastikan bahwa kita berupaya mencegah terjadinya banjir sekaligus Jakarta yang wilayahnya rendah."
Riza menuturkan banjir di Jakarta bisa terjadi karena hujan maupun pasang air laut. Bahkan banjir di Ibu Kota pun bisa terjadi imbas kiriman dari hulu seperti wilayah Depok dan Bogor. "Dari wilayah luar Jakarta yang harus kami atasi bersama. Jadi kami harus atasi secara komprehensif bersama daerah lain dan pemerintah pusat."
Dalam satu bulan ini, kata Riza, pemerintah telah berfokus meningkatkan kapasitas daya tampung air di waduk atau situ hingga sungai yang ada di DKI. Pemerintah telah mengeruk sampah dan lumpur agar daya tampung air lebih maksimal.
"Alat-alat berat kami yang jumlahnya 257 dan juga ekskavator itu kami gunakan secara optimal dengan pengerukan dari pagi jam 06.00 sampai jam 22.00 malam."
BMKG memprediksikan puncak musim hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021. "Saat ini tercatat sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu 94 persen dari 342 Zona Musim telah memasuki musim hujan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui keterangan tertulisya.
Deputi Bidang Klimatologi Herizal menjelaskan, sebagian besar wilayah terutama Lampung, Jawa ,Bali, Sulawesi Selatan, Sebagian Kalimantan, Nusa Tenggara dan Merauke-Papua, saat ini telah memasuki puncak musim hujan yang diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2021.
"Untuk itu, BMKG terus meminta masyarakat dan seluruh pihak untuk tetap terus mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang cenderung meningkat di dalam periode Puncak Musim Hujan ini," ujar Herizal.