Jakarta - Bara masih tampak di ruang bawah tanah Blok C Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Selasa siang, 13 April 2021. Arang yang masih berapi itu berada di sebelah tiang pancang. Tempo maupun warga tak bisa melihat lebih dekat titik bara, karena pasar yang terbakar kemarin petang itu masih dipasangi garis polisi.
Pascakebakaran kemarin petang, hampir tak ada aktivitas di Blok C atau dikenal dengan Pasar Anggar itu. Beberapa warga yang mencoba naik ke lantai dua pasar, langsung diteriaki agar segera turun.
Pemandangan serupa terlihat di Pasar Inpres, yang bangunannya hanya dipisahkan oleh sejenis jembatan layang dengan panjang sekitar 8 meter dari Pasar Anggar. Tak ada aktivitas jual-beli juga di pasar itu. Di sudut-sudut Pasar Inpres yang menjorok ke Pasar Anggar, lapak-lapak pedagang juga dibongkar.
"Karena takut tersambar api, makanya dibongkar," kata seorang pedagang bahan pangan di Pasar Inpres, Ipan, 43 tahun kepada Tempo, Selasa, 13 April 2021
Sedangkan di sebelah selatan Pasar Anggar, yaitu di bangunan PD Pasar Jaya, sudah mulai ada aktivitas jual-beli. Mereka menjual sembako, ikan, hingga sayuran.
Kepala Sektor IX Pasar Minggu, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Mochamad Arief, sebanyak 392 tempat usaha atau kios terbakar di pasar itu.
"Di basement ada 268 (tempat usaha), 124 (tempat usaha) di lantai dasar," ujar Arief di lokasi kejadian, pada Senin petang, 13 April 2021.
Blok C Pasar Minggu atau Pasar Anggar terdiri atas lima lantai, yaitu lantai basement, lantai dasar, lantai 1, lantai 2, dan lantai 3. Kebakaran diduga terjadi pada ruang bawah tanah dan lantai dasar, selebihnya hanya asap putih membubung di lantai-lantai lainnya.
Baca: Lapak Pasar Minggu yang Tidak Kebakaran Mulai Berjualan
M YUSUF MANURUNG | CAESAR AKBAR