4. Disuntikkan ke Anggota Dewan Meski Belum Lolos Uji Klinis
Pada 13 April 2021, sejumlah anggota DPR disuntik Vaksin Nusantara, walaupun vaksin tersebut belum lolos uji klinis tahap dua. Wakil Ketua Komisi IX DPR Melkiades Laka Lena mengatakan, penyuntikan akan dimulai pukul 10.00 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat ata RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
"Ini soal keyakinan, karena vaksinnya bagus kami mau ikut," kata Melki kepada Tempo, Selasa malam, 13 April 2021.
Melki mengatakan ia pun akan ikut menerima suntikan Vaksin Nusantara. Legislator asal Nusa Tenggara Timur ini mengaku sengaja kembali dari daerah pemilihannya untuk disuntik Vaksin Nusantara. Menurut Melki, sejumlah anggota Dewan dari lintas komisi dan lintas fraksi juga bakal datang ke RSPAD. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad pun disebutnya menyampaikan keinginan untuk ikut serta.
Penggunaan vaksin Nusantara untuk disuntikkan dalam proses vaksinasi anggota DPR dinilai upaya memaksakan dewan agar vaksin yang buatan RS Kariadi Semarang ini bisa diloloskan uji klinis. Padahal BPOM belum memberikan izin uji klinis fase II.
5. Gubernur Ganjar Tagih Hasil Uji Klinis Vaksin Nusantara
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memanggil peneliti Vaksin Nusantara ke kantornya pada Kamis, 22 April 2021. Dia menagih laporan penelitian vaksin dendritik yang pernah digelar di Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi tersebut. Mereka bertemu secara tertutup.
Ganjar mengatakan ingin meminta laporan kemajuan penelitian vaksin yang pernah dilakukan di wilayahnya itu. RSUD Dokter Moewardi, milik Pemerintah Provinsi Jateng, juga tercatat terlibat dalam penelitian yang diteken mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Ganjar mengaku selama ini belum pernah menerima laporan kemajuan penelitian Vaksin Nusantara. Dia tak mau ada muatan politis dalam riset vaksin tersebut. "Jawa Tengah jadi tempat, saya harus tahu progresnya. Kalau tidak tahu nanti bagaimana saya menjelaskan," kata dia.
Ganjar juga tak mengetahui masalah apa yang mengganjal jalannya penelitian Vaksin Nusantara. Dia mengaku justru selama ini memantau perkembangan Vaksin Nusantara dari pemberitaan di media.
BACA: Empat Temuan BPOM yang Ganjal Uji Klinis Vaksin Nusantara
M Julnis Firmansyah l Egi Adyatama l Jamal A Nashr