TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan strategi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam menghadapi lonjakan pasien Covid-19 di rumah sakit. Strategi ini disampaikannya dalam konferensi pers virtual PPKM Darurat Jawa-Bali, Kamis, 1 Juli 2021.
“Untuk daerah-daerah yang tekanan rumah sakitnya sudah tinggi, ada beberapa hal, intervensi cepat yang harus kita lakukan,” kata Budi pada Kamis siang.
Salah satu bentuk intervensi itu adalah implementasi telemedicine atau berobat secara online di wilayah dengan kasus Covid-19 yang tinggi seperti DKI Jakarta. Aturan telemedicine ini berlaku untuk mereka yang melakukan isolasi mandiri (isoman).
“Kalau tidak ada sesak napas, kalau saturasi oksigennya masih di atas 95 persen, kalau tidak ada komorbid, lebih baik dirawat di rumah, atau dirawat di isolasi terpusat seperti Wisma Atlet,” kata Budi Gunadi.
Pasien Covid-19 yang melakukan isoman dapat memperoleh layanan telekonsultasi untuk skrining awal gejala sedang atau berat langsung dengan dokter. Lewat telemedicine, pasien Covid-19 juga dapat memperoleh paket obat selama isolasi mandiri di rumah.
“Nanti dokternya akan cek statusnya sehingga kita bisa arahkan kapan yang bersangkutan harus ke rumah sakit atau tidak,” ujar Budi lagi.
Menkes juga akan melakukan perbaikan regulasi agar pembiayaan layanan telekonsultasi dan paket obat bagi pasien Covid-19 isolasi mandiri dapat ditanggung Kemenkes.
#Cucitangan
#Pakaimasker
#Jagajarak
ZEFANYA APRILIA | TD
Baca juga: Polisi Masih Cari Pasien Covid-19 yang Keluyuran di Restoran PIK