TEMPO.CO, Depok – Wali Kota Depok Mohammad Idris meluncurkan program Depok Sahabat Anak Indonesia untuk membantu anak yatim dan piatu yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19.
Menurut Idris, terdapat sedikitnya 887 anak di bawah 18 tahun di Kota Depok menjadi anak yatim dan piatu atau yatim piatu akibat pandemi Covid-19.
“Mereka ada yang kehilangan bapak dan ibunya sekaligus, ada pula yang kehilangan ibu atau bapak saja. Hitungan kita ada 887 anak dengan usia 5 tahun, 3 tahun dan 10 tahun,” kata Idris di Depok, Kamis 19 Agustus 2021.
Peluncuran program Depok Sahabat Anak itu dilakukan pada acara Hari Anak Nasional (HAN) dan Hari Keluarga Nasional tingkat Kota Depok, Kamis 19 Agustus 2021.
Menurut Idris, pemenuhan hak atas anak itu tidak bisa dikesampingkan. Anak yatim piatu ini sangat membutuhkan dukungan materiil maupun moril dari pemerintah dalam bentuk pembinaan.
“Untuk itu saya meminta perangkat terkait agar ikut memberikan perhatian kepada mereka. Nanti kita ke Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan dinas-dinas terkait untuk perhatian dari sisi pendidikan dan pembinaan mereka,” kata Idris.
Selain untuk melindungi hak para anak ini, program ini juga sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Depok dalam mewujudkan Depok Ramah Anak. “Dengan tema HAN tahun ini yaitu anak terlindungi, Indonesia maju, dan taglinenya #anakterlindungidimasapandemi, ini jangan menjadi slogan saja,” kata Idris.
Kepala Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok Nessi Annisa Handari akan melakukan sistem jemput bola untuk mencari dan mendata anak yatim yang orang tuanya meninggal karena Covid-19.
“Program ini akan berkolaborasi dengan semua perangkat daerah, terutama Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial,” kata Nessi.
Nessi akan menjamin pemenuhan hak atas anak di Kota Depok ini dapat dirasakan kepada seluruh anak tanpa terkecuali. “Pemkot Depok hadir untuk anak-anak ini. Jangan sampai mereka sudah kehilangan orang tua, juga kehilangan cita-citanya, kita terus memberikan pendampingan,” kata dia.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Baca juga: Zona Merah Covid-19 di Depok Turun Drastis, 66 Persen RT Zona Hijau