TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler kanal Metro hari ini, Jumat, 1 Oktober 2021 adalah tentang keluhan berubahnya air sumur di sektar pabrik PT Mayora Indah Jayanti, Tangerang dan bantahan Olivia Nathania terhadap tuduhan penipuan calon pegawai negeri sipil. Sedangkan berita ketiga yang paling banyak dibaca adalah permintaan Ketua DPRD DKI kepada Anies Baswedan mengenai Formula E.
Berikut kilasan berita terpopuler itu:
1. Warga yang tinggal di sekitar pabrik makanan PT Mayora Indah Jayanti di Kecamatan Jayanti dan Balaraja, Kabupaten Tangerang mengeluhkan perubahan air sumur mereka.
"Air sumur berubah warna keruh, kekuningan dan kadang berbau apek," ujar Siti Arnaningsih 30 tahun, warga Kampung Kramat, Desa Sumur Bandung, Kecamatan Jayanti, kabupaten Tangerang, saat ditemui Tempo di rumahnya, Selasa 28 September 2021
Rumah Siti, bersebelahan dengan pabrik makanan dan minuman itu, hanya dibatasi tembok beton setinggi tiga meter. Menurut Siti, perubahan air sumur di rumah itu terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini atau sejak pabrik itu beroperasi pada tahun 2017.
"Dulu airnya bersih bisa dipakai minum, kalau sekarang agak ragu untuk diminum karena keruh dan kadang berbau," ujarnya.
2. Polda Metro Jaya memeriksa pihak pelapor putri penyanyi lawas Nia Daniaty, Olivia Nathania, dalam perkara dugaan penipuan bermodus rekrutmen calon pegawai negeri sipil alias CPNS.
"Hari ini diperiksa Pak Karnu sebagai pelapor. Selanjutnya besok (1/10) kami akan bawa enam saksi korban," kata Odie Hodianto yang mewakili korban Karnu kepada wartawan di SPKT Polda Metro Jaya, Jumat, 30 September 2021.
Dalam pemeriksaan tersebut Karnu selaku pelapor diminta untuk menjawab 25 pertanyaan oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Pada kesempatan terpisah Olivia Nathania memberikan klarifikasi. "Perlu saya luruskan di sini, adapun saya menyelenggarakan les untuk masuk CPNS, les ya kita bicaranya, bisa di cek nanti tempatnya ada, pengajarnya pun ada," kata Olivia.
3. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta Gubernur DKI Anies Baswedan tidak mengaburkan fakta tentang Formula E melalui 12 poin penjelasan Pemerintah DKI soal Formula E. "Jangan bikin kesan Pemerintah DKI tidak lagi mengucurkan APBD untuk Formula E," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 29 September 2021.
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI menerbitkan lembaran kertas berjudul 'Katanya vs Faktanya Formula E' pada 29 September 2021. Kertas itu menuliskan 12 penjelasan soal Formula E, mulai dari pemborosan APBD, untung-rugi perhelatan balapan itu, temuan BPK DKI, hingga biaya komitmen.
Prasetio menegaskan anggaran penyelenggaraan Formula E sepenuhnya bersumber dari APBD DKI. Sebelumnya, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) telah mengalokasikan anggaran Formula E. Sedangkan PT Jakarta Propertindo meminta penyertaan modal daerah (PMD) untuk turut membayar Formula E.
Anggaran Formula E, kata Prasetyo, tercatat dalam Peraturan Daerah DKI Nomor 7 Tahun 2019. Rencana balapan di Ibu Kota ini, kata dia, sepenuhnya ambisi Anies. "Formula E hanya satu dari puluhan ribu mata anggaran dalam APBD," ujar politikus PDIP itu.