TEMPO.CO, Bekasi -Berita terpopuler dalam Top 3 Metro diawali tentang keberatan warga yang tinggal di Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi atas proyek pembangunan saluran crossing tol Kalimalang Bekasi.
Selain itu ada pula buntut ucapan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi yang menuding Gubernur DKI Anies Baswedan berbohong terkait Pilkada DKI yang diundur ke 2024. Berikut selengkapnya:
1. Warga Keberatan Pembangunan Crossing Tol Kalimalang Bekasi, Kenapa?
Warga yang tinggal di beberapa perumahan di Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, keberatan dengan proyek pembangunan saluran air di bawah jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Kalimalang.
Sebabnya, proyek ini dikerjakan tanpa dibarengi dengan normalisasi saluran di perumahan warga yang protes.
Warga yang tinggal di beberapa perumahan di Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, keberatan dengan proyek pembangunan saluran air di bawah jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Kalimalang. Sebabnya, proyek ini dikerjakan tanpa dibarengi dengan normalisasi saluran di perumahan warga yang protes.
Forum warga bersama DPRD serta pemerintah daerah telah menggelar audiensi ihwal permasalahan banjir di Gedung DPRD Kota Bekasi pada Kamis lalu. Hasilnya disepakati beberapa poin yang berkaitan dengan pengendalian banjir di wilayah Kayuringin.
Ia mengatakan, proyek duplikasi saluran air di bawah jalan tol dan Kalimalang tetap dilanjutkan. Proyek ini memakan biaya sebesar Rp 41 miliar bersumber dari Bantuan Provinsi Jawa Barat tahun 2021. Jika sudah berfungsi, ada pengaturan air melalui pompanisasi dari selatan menuju ke utara.
"Jika kapasitas saluran di utara sudah maksimal, tidak ada pompanisasi air dari selatan. Air mengalir dari saluran lama," kata dia.
Menurut dia, pemerintah menjanjikan normalisasi saluran atau kali di perumahan warga pada tahun 2022 mendatang. Adapun kebutuhan anggaran mencapai Rp 100 miliar. Sumber dana berasal dari Bantuan Provinsi Jawa Barat. "Sementara akhir tahun ini hanya 500 meter dilakukan normalisasi, lima segmen lainnya tahun depan," kata dia.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota Bekasi, Arief Maulana mengatakan alasan dibangun duplikasi crossing tol dan Kalimalang karena usulan itu yang disetujui. Sementara normalisasi masih menunggu inventarisasi status lahan di sepanjang kali BSK dan Kali Jati.
Selanjutnya: Arief menambahkan, pembangunan duplikasi crossing tol…