Menurut Lukman, dia di keroyok massa di depan kantor penyalur TKW PT Mahabarata. Lukman menceritakan, awalnya dua warga Cianjur, Jawa Barat itu bekerja sebagai tenaga lepas perekrut TKW di PT Mahabarata.
Untuk melaksanakan tugasnya, keduanya mendapat duit Rp 2,5 juta per TKW. Uang itu termasuk biaya operasional pencarian TKW. Beberapa waktu lalu keduanya mendapat tiga TKW dari Bandung. "Rencananya mereka akan dikirim ke Suriah," ujar Lukman, Rabu (24/12).
Tiga orang itu lalu dilatih oleh PT Mahabarata. Sayangnya, ketiganya justru menghilang sebelum diberangkatkan. PT Mahabarata curiga mereka tidak menghilang, namun dilarikan oleh perekrutnya. Selasa kemarin, kedua perekrut itu dipanggil PT Mahabarata.
Dalam pertemuan antara dua perekrut dengan PT Mahabarata, keduanya dituduh melarikan TKW. Usai keluar dari kantor itu, sekitar sepuluh orang mengeroyok dua orang tersebut. Saat pengeroyokan berlangsung mereka kepergok polisi yang sedang berpatroli. Keduanya lalu dibawa ke Polsek Jatinegara, Jakarta Timur.
Hingga saat ini, polisi masih memeriksa kasus ini. Menurut Wakil Kepala Polsek Jatinegara, Ajun Komisaris Mustofa, polisi masih memeriksa PT Mahabarata. "Karena kedua perekrut itu diduga melanggar Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan," kata Mustofa.
MUHAMMAD NUR ROCHMI